Bulan Januari 2001, fisikawan yang terkenal dari Universitas St. Andrew yakni Nel Ryan Harther mengumumkan bahwa ia dan peneliti Inggris lainnya akan menciptakan sebuah lubang hitam di ruang laboratorium, ketika itu tidak ada yang merasa terkejut terhadap hal demikian.
Namun, beberapa hari yang lalu sebuah harian di Rusia mengumumkan ramalan ilmuwannya bahwa lubang hitam tidak saja dapat dibuat dalam ruang laboratorium, bahkan 50 tahun kemudian, ledakan lubang hitam yang mempunyai energi mahadahsyat akan membuat bom atom yang mengerikan manusia sekarang juga terbukti lebih buruk, menjadi pediatri yang tidak patut dipersoalkan.
Pertimbangan manusia menciptakan lubang hitam sebenarnya paling awal abad ke-20 tahun 80-an dikemukakan oleh Profesor William Anroe dari Universitas British, Columbia, ia berpendapat, bahwa manifestasi gelombang suara dalam zat cair dengan manifestasi cahaya dalam lubang hitam sangat mirip, jika membuat kecepatan cairan melampaui kecepatan bunyi, maka pada kenyataannya telah membentuk sebuah gejala lubang hitam buatan dalam cairan tersebut.
Sekalipun demikian, Dr. Ryan Harther berencana bahwa lubang hitam buatan yang tercipta oleh karena kekurangan gravitasi yang cukup, selain cahaya, mereka tidak dapat menelan semua benda yang ada di sekeliling seperti lubang hitam yang sebenarnya.
Sebaliknya, ilmuwan Rusia Alexander Delofmankov malah berpendapat, bahwa lubang hitam alam semesta sesungguhnya yang dapat menelan segala benda juga dapat secara keseluruhan “menciptakannya” melalui ruang laboratorium: Sebuah lubang hitam yang berukuran inti atom, energinya akan melampaui sebuah pabrik nuklir.
Jika manusia, pada suatu hari nanti benar-benar menciptakan bom lubang hitam, maka energi yang ditimbulkan sebuah bom lubang hitam setelah meledak, akan setara dengan ledakan bom atom yang tak terhingga kelipatannya secara bersamaan, paling tidak ia dapat mengakibatkan kematian 1 miliar jiwa.
Bagi mayoritas orang, lubang hitam yang menakutkan adalah hal yang sangat jauh di alam semesta, masih sangat jauh meninggalkan kita. Namun, Delofmankov berpendapat, sebenarnya kerabat kecil lubang hitam alam semesta –lubang hitam mini ada di mana-mana di atas bumi, bahkan mendatangkan sejumlah besar masalah dan bencana pada manusia.
Beberapa ilmuwan Rusia menganggap, bahwa beberapa fenomena misterius di atas bumi berhubungan dengan lubang hitam mini, seperti misalnya letusan gunung berapi, energi dan panas gunung berapi selalu merapat di tempat tertentu di atas bumi, lagi pula tak kunjung habis. Beberapa ilmuwan bahkan curiga, bahwasannya adalah energi mataharilah yang telah menyampaikannya ke tempat yang dalam di bumi melalui lubang hitam.
Sebelum ini, beberapa fisikawan mengenali bahwa di atas matahari tidak hanya terdapat energi nuklir, bahkan ada lubang hitam mini, lagi pula setiap bagian dalam planet mungkin terdapat lubang hitam mini.
Black Hole
Pro dan kontra pendapat mengenai hal ini memang tak pernah surut. Cerita seputar Segitiga Bermuda pun sepertinya tetap misterius, dan menjadi bahan tulisan yang tidak ada habis-habisnya.
Dalam bahasan fenomena kali ini, baiklah kita tinjau sedikit apa sebenarnya lubang hitam atau yang disebut para ilmuwan sebagai singularitas dari bintang redup yang mengalami keruntuhan gravitasi (gravitational collapse) sempurna ini.
Bila ditelusuri istilah lubang hitam, sebenarnya belum lah lama populer. Dua kata ini pertama kali diangkat oleh fisikawan AS bernama John Archibald Wheeler pada tahun 1968. Wheeler memberi nama demikian karena singularitas ini tak bisa dilihat. Mengapa demikian? Penyebabnya tidak lain karena cahaya tak bisa lepas dari kungkungan gravitasi singularitas yang maha dahsyat ini. Daerah di sekitar singularitas atau lazimnya disebut sebagai Horizon Peristiwa (radiusnya dihitung dengan rumus jari-jari Schwarzschild R = 2GM/C2 dimana G = 6,67 x 10-11 Nm2kg-2, M = kg massa lubang hitam, C = cepat rambat cahaya) menjadi gelap. Itulah sebabnya, wilayah ini disebut sebagai lubang hitam.
Dengan tidak bisa lepasnya cahaya, serta merta sekilas kita bisa membayangkan sendiri kira-kira seberapa besar gaya gravitasi dari lubang hitam. Untuk mulai menghitungnya, ingatlah bahwa cepat rambat cahaya di alam mencapai 300 juta meter per detik. Masya Allah. Lalu, apalah jadinya bila benar sebuah wahana buatan manusia tersedot ke dalam lubang hitam? Dalam hitungan sepersejuta detik saja, tentunya dapat dipastikan wahana tersebut sudah remuk menjadi bubur.
Lebih dua ratus tahun silam, atau tepatnya pada tahun 1783. pemikiran akan adanya monster kosmis bersifat melenyapkan benda lainnya ini sebenarnya pernah dilontarkan oleh seorang pendeta bernama John Mitchell. Mitchell yang kala itu mencermati teori gravitasi Isaac Newton (1643-1727) berpendapat, bila bumi punya suatu kecepatan lepas dari Bumi 11 km per detik (sebuah benda yang dilemparkan tegak lurus ke atas baru akan terlepas dari pengaruh gravitasi bumi setelah melewati kecepatan ini), tentu ada planet atau bintang lain yang punya gravitasi lebih besar. Mitchell malah memperkirakan di kosmis terdapat suatu bintang dengan massa 500 kali matahari yang mampu mencegah lepasnya cahaya dari permukaannya sendiri.
Lalu, bagaimana sebenarnya lubang hitam tercipta? Menurut teori evolusi bintang (lahir, berkembang, dan matinya bintang), buyut dari lubang hitam adalah sebuah bintang biru. Bintang biru merupakan julukan bagi deret kelompok bintang yang massanya lebih besar dari 1,4 kali massa matahari. Disebutkan para ahli fisika kosmis, ketika pembakaran hidrogen di bintang biru mulai usai (kira-kira memakan waktu 10 juta tahun), ia akan berkontraksi dan memuai menjadi bintang maha raksasa biru. Selanjutnya, ia akan mendingin menjadi bintang maha raksasa merah. Dalam fase inilah, akibat tarikan gravitasinya sendiri, bintang maha raksasa merah mengalami keruntuhan gravitasi menghasilkan ledakan dahsyat atau biasa disebut sebagai Supernova.
Supernova ditandai dengan peningkatan kecerahan cahaya hingga miliaran kali cahaya bintang biasa kemudian melahirkan dua kelas bintang, yakni bintang netron dan lubang hitam. Bintang netron (disebut juga Pulsar atau bintang denyut) terjadi bila massa bintang runtuh lebih besar dari 1,4 kali, tapi lebih kecil dari tiga kali massa matahari. Sementara lubang hitam mempunyai massa bintang runtuh lebih dari tiga kali massa matahari. Materi pembentuk lubang hitam kemudian mengalami pengerutan yang tidak dapat mencegah apapun darinya. Bintang menjadi sangat mampat sampai menjadi suatu titik massa yang kerapatannya tidak terhingga, yang disebut singularitas tadi.
Di dalam kaidah fisika, besaran gaya gravitasi berbanding terbalik dengan kuadrat jarak atau dirumuskan F ยต 1/r2. Dari formula inilah kita bisa memahami mengapa lubang hitam mempunyai gaya gravitasi yang maha dahsyat. Dengan nilai r yang makin kecil atau mendekati nol, gaya gravitasi akan menjadi tak hingga besarnya.
Para ilmuwan menghitung, seandainya benda bermassa seperti bumi kita ini akan menjadi lubang hitam, agar gravitasinya mampu mencegah cahaya keluar, maka benda itu harus dimampatkan menjadi bola berjari-jari 1 cm! (Allahu Akbar, hanya Tuhan lah yang bisa melakukannya).
Cakram gas
Dengan sifatnya yang tidak bisa dilihat, pertanyaan kemudian adalah bagaimana mendeteksi adanya suatu lubang hitam? Kesempatan yang paling baik untuk mendeteksinya, diakui para ahli, adalah bila ia merupakan bintang ganda (dua bintang yang berevolusi dan saling mengelilingi). Lubang hitam akan menyedot semua materi dan gas-gas hasil ledakan termonuklir bintang di sekitarnya. Dari gesekan internal, gas-gas yang tersedot itu akan menjadi sangat panas (hingga 2 juta derajat!) dan memancarkan sinar-X. Dari sinar-X inilah para ahli memulai langkah untuk menjejak lubang hitam.
Pada 12 Desember 1970, AS meluncurkan satelit astronomi kecil (Small Astronomical Satellite SAS) pendeteksi sinar-X di kosmis bernama Uhuru dari lepas pantai Kenya. Dari hasil pengamatannya didapatkan bahwa sebuah bintang maha raksasa biru, yakni HDE226868 yang terletak dalam konstelasi Cygnus (8.000 tahun cahaya dari bumi) mempunyai pasangan bintang Cygnus X-1, yang tidak dapat dideteksi secara langsung.
Cygnus X-1 menampakkan orbitnya berupa gas-gas hasil ledakan termonuklir HDE226868 yang bergerak membentuk sebuah cakram. Cygnus X-1 diperhitungkan berukuran lebih kecil dari Bumi, tapi memiliki massa enam kali lebih besar dari massa matahari. Bintang redup ini telah diyakini para ilmuwan sebagai lubang hitam. Selain Cygnus X-1, Uhuru juga mendapatkan sumber sinar-X kosmis, yakni Cygnus X-3 dalam konstelasi Centaurus dan Lupus X-1 dalam konstelasi bintang Lupus. Dua yang disebut terakhir belum dipastikan sebagai lubang hitam, termasuk 339 sumber sinar-X lainnya yang dideteksi selama 2,5 tahun masa operasi Uhuru.
Eksplorasi sumber sinar-X di kosmis masih dilanjutkan oleh satelit HEAO (High Energy Astronomical Observatory) atau Einstein Observatory tahun 1978. Satelit ini menemukan bintang ganda yang lain dalam konstelasi Circinus, yakni Circinus X-1 serta V861 Scorpii dan GX339-4 dalam konstelasi bintang Scorpius.
Tahun 1999, dengan biaya 2,8 milyar dollar, AS masih meluncurkan teleskop Chandra, guna menyingkap misteri lubang hitam. The Chandra X-ray Observatory sepanjang 45 kaki milik NASA ini telah berhasil membuat ratusan gambar resolusi tinggi dan menangkap adanya lompatan-lompatan sinar-X dari pusat galaksi Bima Sakti berjarak 24.000 tahun cahaya dari Bumi. Mencengangkan, karena bila memang benar demikian (lompatan sinar-X itu) menunjukkan adanya sebuah lubang hitam di jantung Bima Sakti, maka teori Albert Einstein kembali benar. Ia menyatakan, bahwa di jantung setiap galaksi terdapat lubang hitam!
“Dugaan semacam itu sungguh sangat dekat dengan kenyataan,” kata Frederick Baganoff yang memimpin penelitian, September 2001, kepada Reuters di Washington. Para ilmuwan pun mulai melebarkan pencarian terhadap putaran gas di sekitar tepi-tepi jurang ketiadaan ini, layaknya mencari pusaran air.
Pencarian lubang hitam dan kebenaran teori-teori yang mendukungnya memang masih terus dilakukan para ahli, seiring makin majunya teknologi dan ilmu pengetahuan. Pertanyaan kemudian, bila lubang hitam bertebaran di kosmis, apakah nanti pada saat kiamat, monster ini pula yang akan melenyapkan benda-benda jagat raya?
Permata Terbesar di Alam Semesta
Bintang ini adalah sebuah batu permata terbesar di alam semesta : diamater 4.000 km. Hari Valentine pada 14 Februari akan segera tiba, saat memanjatkan do’a sebagai hadiah, tidak ada salahnya para kaum wanita menunjuk sebuah bintang “BPM 37093” dalam galaksi, sebab bintang ini merupakan batu permata terbesar di alam semesta yang diketahui saat ini : diameter 4.000 km, dan beratnya setara dengan 10 dipangkatkan 34 karat.
“BPM 37093” terletak di Centaurus, jaraknya dari bumi sekitar 50 tahun cahaya, ia adalah sebuah bintang cebol putih, hasil dari bintang tetap kecil yang menuju ke masa akhir evolusi, dan intinya adalah karbonkristal (batu permata) yang berdensitas eksra tinggi, bagian luar diselimuti dengan lapisan hidrogen dan helium. Sehari menjelang Hari Valentine pada 2 tahun silam, ilmuwan asal Amerika Serikat Micter Kaerf, Monger Marry dari Universitas Combridge, Inggris, dan ilmuwan asal Brasil yakni Kannan mengumumkan bahwa mereka telah menemukan bintang “BPM 37093”, ketika itu Micter dengan nada canda mengatakan : “Meskipun harta kekayaan Sang Raja Komputer Bill Gates plus harta Donald Trump digabung juga tidak akan sanggup membelinya.”
Selama 40 tahun ini, astronom selalu beranggapan bahwa inti bintang cebol putih akan mengkristalisasi seiring dengan turunnya suhu, namun bukti yang akurat semuanya sulit diamati. Micter menghitung intinya memang sudah mengkristal melalui getaran pulsasi “BPM 37093”-nya bintang cebol putih. 5 miliar tahun kemudian, matahari kita juga akan berubah menjadi sebuah bintang cebol putih, dan ditambah lagi dengan beberapa masa, maka yang tampak di pusat tata surya kita saat ini hanya berupa sebuah batu permata raksasa.
Kontroversi UFO sebagai Barang ciptaan Dajjal
Pada Bulan Juni 1947, seorang pengusaha bernama Kenneth Arnold melihat suatu yang terbang didekat gunung Rainer dekat Washington, sesuatu itu berputar-putar. “Mereka terbang hingga menutup puncak gunung tersebut. Saya melihatnya sampai tiga menit, pada saat itu terlihat seperti mata rantai yang bergerak melingkar berupa cahaya matahari. Saya melihat dengan cepat.” paparnya.
Maka sejak itulah berita tentang piring terbang merupakan sebuah sensasi. Namun apa yang dialami oleh Arnold itu dianggap sebagai gerakan meteor, fenomena atmosfer atau gerakan comet hingga beberapa negara mulai melakukan penyelidikan tentang hal itu.
Bermula dari cerita Arnold, pada tahun 1948 tepatnya pada tahun 1948 tepatnya pada bulan Januari berita itu muncul dari sebuah stasiun pengamat milik Godman Air Force Bace di Kuntucy, AS. Stasiun tersebut melihat benda terbang dengan kemisteriusannya, dapat ditangkap bentuknya seperti Es Krim dengan kepalanya yang merah membara. Kemudian lima pilot dari national guard F-51 terbang untuk mengetahui pesawat asing tersebut. Pada saat itu kapten Pilot Thomas F. Mantell memimpin anak buahnya guna mendekati lebih jauh lagi. Ketika mereka berputar-putar menuju titik sasaran, dia melaporkan melalui radio yang terkontrol oleh stasiun pengamat,”closing in take a good look.”Katanya. Beberapa waktu kemudian dia mengatakan bahwa ia melihat benda itu berwarna metalik dan berukuran besar.”Dia terbang diatas saya dengan cepat.......Pesawat saya berkecepatan 360 mil perjam dengan ketinggian 2000 feet dan jika saya tidak ditutup mungkin saya menjadi pemburuan mereka.”
MENIMBULKAN FENOMENA
Fenomena tersebut terus berlanjut dengan adanya berbagai laporan yang menyebutkan ada benda aneh itu, sehingga berbagai upaya terus dilakukan seperti membuat misi penjelajahan, radar-radar khusus, serta observasi yang dilakukan berbagai pihak termasuk NASA guna mencari jawaban pasti tentang fenomena tersebut.
US. Air Force kemudian menyebutkan sebagai fenomena UFO atau Unidentified Flying Objects yang selalu terbang dipermukaan dengan ukuran yang besar, namun kepastian dari ukuran itu mungkin masih menjadi teka-teki yang diperkirakan ukuran 30 meter panjang atau 30 meter diameter lingkarannua belum dapat dipastikan. Sedangkan kecepatannya merupakan fenomena yang sangat fantastis karena mencapai ratusan kilometer perjam.
Hingga saat ini para peneliti terus menyelidiki keberadaan UFO dalam arti, apa benar-benar hal itu merupakan sebuah pesawat yang datang dari luar angkasa, yang dikatakan sebaga produk Dajjal atau segala pandangan mistik lainnya?
Sosiolog Robert Hall menegaskan bahwa apa yang terjadi fenomena UFO merupakan stimulasi dari beberapa ambisi masyarakat modern yang disebutnya sebagai “system of belief” dari perkembangan fenomena UFO yang ditranformasikan dalam kenyataan artinya bahwa hal tersebut merupakan sebuah imajinasi tentang angkasa luar.
Dr. Lester Grinspoon memberikan sugesti bahwa misteri UFO muncul berkat adanya tekanan-tekanan masyarakat modern yang mengatakan “The increasingly anxious times in wich we live!” yang datang dari ketegangan-ketegangan saraf hindda menjadikan ilusi dan delusi. Demikian hipotesa-hipotesanya dari Dr. Carl Sagan dari Cornell Univercity.
Di tahun 1974 dari Akademi Sain di Prancis menyatakan bahwa benda-benda angkasa seperti halnya meteor memang tak memiliki garis edar yang tetap sehingga memungkinkan gerakan-gerakan atau laju meteor yang menyebabkan pembakaran akibat dari gesekan meteor dari lapisan-lapisan bumi. Apakah benar ada dari fenomena UFOs ini yang darang dari luar bumi (angkasa)?
Jika memang masyarakat jin yang dipelopori oleh Dajjal itu memiliki teknologi tentu dari kalangan religius atau sufisme berpandangan lain dan tak menyinggung masalah ini sebagai halnya Imam ghazali, Al Hallaj, Farabi dan sebagainya. Padahal kita tahu bahwa mereka merupakan tokoh-tokoh yang bernama dalam bidang tasawuf yang tahu permasalahan gaib.
Lalu, bagaimana bila hal itu dianggap sebagai produk yang diawali oleh Samiri itu? Dalam kitab suci (Al-Qur’an-Red) Samiri banyak diceritakan atas kepandaiannya mengubah emas menjadi anak lembu yang katanya dapat berbicara, padahal mungkin karena adanya lobang-lobang udara yang berbunyi karena hembusan angin. dia dalam membuat anak sapi itu bukan berarti sihir.
Samiri adalah seorang Yahudi yang pandai. Tetapi pandai dalam hal apa? Samiri adalah seorang manusia yang hidup semasa Nabi Musa, jika demikian tentu saja Samiri tidak bisa disebut sebagai jin karena dia manusia dan tak mungkin hidup hingga saat ini sedang Nabi Musa saja tidak hidup saat ini. (baca Qur’an QS. 20:85-98) tentang keberadaan Samiri sebagai gambaran atas kepandaiannya).
Jika kita mengacu pada peristiwa Isra’ Mi’raj Nabi Muhammad SAW tentu saja kepandaian atau teknologinya akan jauh melebihi apa yang menjadi gambaran dari kepandaian Samiri itu dan tentu saja teori adanya UFO karena campur tangn Samiri adalah tidak kuat. Lalu, mungkin UFO itu sama dengan kendaraan sewaktu beliau Nabi melakukan Isra’ Mi’raj? Dan bagaimana pemikiran kita tentang manusia itu sendiri jika dikatakan sebagai makhluk yang lebih sempurna dari jin? Mungkinkah kita kalah dengan jin, yang dikatakan lebih maju beberapa abad setelah kita?
Maka kesimpulan teknologi jin tidaklah bisa diterima karena yang berhak atas bumi itu adalah manusia. Jika benar hasil dari produk jin tentu saja manusia akan bekerja sama pencipta produk yang sangat canggih sekali walaupun itu kita pandang sangat lucu, tapi kita bisa percaya juga karena banyak orang yang mendekati jin untuk bekerja sama mungkin disuatu saat nanti dapat membuat pesawat yang lebih besar dan canggih dari pada UFO itu sendiri.
Orang bijak mengatakan, bahwa ilmu itu harus mempunyai penemuan. Artinya bahwa sgala sesuatu itu sudah menjadi aturannya, kita tak bisa mengatakan itu air tanpa kita tahu apa air itu. Kita tak dapat mengerti tentang panas jika tak merasakan panas.
Kitapun tak bisa mengatakan produk Dajjal jika tak tahu Dajjal itu apa? Apakah hanya semacam simbol atau penamaan sepert orang yang ngomong gila, namun gila yang bagaimana? Maka dari itu akan terdapat berbagai kesangsian dari fenomena UFO yang dikatakan sebagi produk Dajjal yang katanya sangat pandai itu.
Bila berbicara masalah Samiri yang hidup semasa nabi Musa kemudian mereka sama-sama wafat tentu saja pada saat ini tidak pernah ada Nabi Musa lagi, apa lagi Samiri itu. Dan jika Samiri telah menguasai teknologi tentu saja umat Musa atau nabi Musa sendiri juga memiliki teknologi itu. Jelas bila dalam permasalahan gaib akan menjadi tidak masuk akal bila dianggap UFO itu adalah perbuatan IPTEK dari bangsa jin atau Samiri itu.
Apakah Dajjal?
Dajjal merupakan sebuah pralambang (simbol) dari sudut keburukan kualitas jiwa manusia dimana manusia yang pandai itu selalu meng-agung-kan diri atas kepandainnya dan melupakan Tuhan serta hakekat kemanusiaannya.
Tidak masuk akal lagi jika UFO yang dikatakan memiliki kecepatan 666 km perdetik itu dikendarai oleh manusia biasa yang katanya diculik sejak kecil. Ini jelas menyalahi aturan-aturan (batas standar) fisik manusia. Meteor yang berupa batu raksasa diats sana saja menuju bumi habis terbakar, mengapa manusia yang mengendarai UFO dengan kecepatan itu tidak terbakar? Demikian juga pesawatna. Apakah ini yang dianggap suatu persekutuan jin dan manusia atau jin dan iblis, yang kemudian menyatu dengan tubuh manusia?
Bulan Adalah Buatan Makluk Cerdas
Mungkin teori ini akan terdengar lucu, tapi bagi orang yang rajin membaca Alkitab, akan menemukan bahwa bulan memang dibuat (diciptakan) setelah bumi, tepatnya pada hari ke-4 (waktu Tuhan).
(Genesis 1:16) Dan Tuhan membuat dua penerang besar; yang lebih besar untuk menerangi siang, dan yang lebih kecil akan menguasai malam; dan Dia juga membuat bintang-bintang.
(Genesis 1:17) Dan Tuhan meletakan mereka di langit untuk menerangi bumi.
Dari sejumlah temuan baru setelah pendaratan ke bulan, terutama dari bahan pembentuknya, kemungkinan besar bulan itu diciptakan oleh mahluk di zaman prasejarah.
Begitu kita melepaskan diri dari teori evolusi terhadap belenggu kearifan kita, maka kita akan dapat melihat sejumlah besar keadaan yang tidak terbayangkan oleh kita, seperti misalnya dugaan bahwa bulan adalah ciptaan alien. Di bawah berikut ini adalah keadaan sebenarnya yang ingin kami beritahukan kepada Anda, yaitu membuka belenggu kearifan kita.
Planet Bulan?
Sejak Apollo mendarat di bulan pada tahun 1969, rasa misterius orang-orang terhadap bulan seakan-akan menurun. Dahulu, orang-orang berkumpul bersama di rumah saat hari raya pertengahan musim gugur, dan saat makan kue bulan, begitu menengadahkan kepala melihat rembulan di atas langit, dalam hati pasti merasa penasaran dan bingung. Penasarannya adalah dari mana sebenarnya bulan ini berasal? Dan bingung apa yang sebenarnya ada di atas bulan itu?
Sastrawan pada masa Dinasti Song yaitu Su Dong Po dalam Sui Tiao Ge Tou paling bisa hanya menyuarakan rasa penasaran dan kerinduan bangsa China terhadap rembulan: Kapan adanya terang bulan? Dengan arak bertanya pada langit cerah. Tidak tahu di istana langit atas sana, hari ini tahun berapakah saat ini?
Setelah antariksawan mendarat di bulan, orang-orang tahu bahwa permukaan bulan adalah sebidang padang pasir tandus, diselimuti debu angkasa tak terhingga banyaknya, kosong melompong. Tetapi, tahukan Anda? Setelah mendarat di bulan, beberapa temuan baru yang didapatkan, malah membuat ilmuwan semakin bingung terhadap asal-usul bulan.
Saat ini pemahaman ilmuwan terhadap bulan telah melampaui imajinasi sebelum pendaratan di bulan pada waktu itu, bukti–bukti temuan ini bisa membuat pemikiran baru orang-orang terbuka, mengenal dan merenungkan kembali asal mula diri sendiri dan kehidupan, serta alam semesta.
Studi Awal
Sejak zaman dahulu, astronom setiap bangsa di dunia telah mengadakan pengamatan yang panjang terhadap bulan. Penampakan bulan yang mengembang bulat dan menyusut berbentuk sabit, selain menjadi obyek inspirasi penyair, lebih menjadi pedoman kerja penanaman sawah petani; penanggalan tradisional Tionghoa merupakan penanggalan yang berdasarkan peredaran bulan, berperiode 28 hari sebagai patokan. Pada masa lampau, orang-orang menemukan sebuah fakta yang sangat menarik, bulan selalu mengarah pada kita dengan satu permukaan yang sama.
Kenapa? Melalui pengamatan yang panjang, orang-orang mendapati bulan bisa berputar sendiri, dan periode perputarannya sendiri persis sama dengan periode perputarannya mengelilingi bumi. Maka, biar di mana pun posisi bulan berada, bulan yang kita lihat dari atas bumi pasti merupakan satu permukaan yang sama, bayang-bayang di atas bulan selalu sejenis yang serupa.
Orang-orang memperhatikan, ukuran bulan kelihatannya sama besar dengan matahari. Matahari dan bulan dirasakan sama besarnya, namun pada kenyataannya apakah sama besarnya? Bahkan Alkitab sudah mengatakan ada penerang yang lebih besar dan lebih kecil. Bagaimana orang zaman dulu bisa mengetahui bulan lebih kecil dari matahari dan menuliskannya ke dalam Alkitab?
Orang dahulu acap kali berhasil mengamati suatu fenomena alam yang aneh, mereka menyebutnya dengan istilah “dewa anjing menelan matahari”, di saat itu akan ada benda langit berwarna hitam menutup total matahari, langit siang hari yang terang benderang tiba-tiba menjadi gelap gulita, dipenuhi dengan kelap-kelip bintang, yaitu “gerhana matahari total” yang dikenal oleh ilmuwan sekarang ini. Pada saat gerhana matahari total, benda langit hitam yang kita lihat adalah bulan, ukuran bulan persis bisa menutupi matahari, artinya jika dilihat dari bumi, bulan dan matahari sama besarnya.
Belakangan astronom mendapati, bahwa jarak matahari ke bumi persis 395 kali lipat jarak bulan ke bumi, sedangkan diameter matahari juga persis 395 kali diameter bulan, maka dilihat dari bumi, bulan persis sama besarnya dengan matahari. Diameter bumi adalah 12.756 km, diameter bulan 3.467 km, dan diameter bulan adalah 27%-nya diameter bumi.
Benda langit yang berputar mengelilingi planet, oleh ilmuwan disebut sebagai satelit. Sembilan planet besar pada sistem tata surya semuanya memiliki satelitnya sendiri. Di antara 9 planet besar tersebut ada beberapa planet yang sangat besar, seperti misalnya planet Jupiter, planet Saturnus dan lain sebagainya, mereka juga memiliki satelit yang mengedarinya, diameter satelit mereka sangat kecil dibanding planet itu sendiri.
Maka, satelit yang besarnya seperti bulan, sangat unik di dalam sistem tata surya kita. Data-data yang kebetulan ini menyebabkan beberapa astronom mulai memikirkan sebuah masalah, yaitu apakah bulan terbentuk secara alami?
Bebatuan Bulan yang Lebih Tua
Setelah pesawat antariksa Apollo mendarat di bulan pada tahun 1969, dan mengambil contoh batuan dari atas permukaan bulan, melakukan berbagai pengujian, didapatkan data yang bisa dijadikan bahan analisa lebih mendalam terhadap struktur bulan.
Pertama-tama dibuat analisa usia terhadap bebatuan yang terkumpul, didapati bahwa usia bebatuan bulan sangat kuno, ada sejumlah besar usia bebatuan itu melampaui bebatuan yang paling kuno di atas bumi. Menurut statistik 99% usia bebatuan bulan melampaui 90% bebatuan kuno di atas bumi, usia yang berhasil dihitung adalah sebelum 4,3-4,6 miliar tahun. Ketika membuat analisa terhadap tanah permukaan bulan, didapati masa mereka lebih kuno lagi, ada beberapa yang bahkan lebih awal 1 miliar tahun dibanding usia bebatuan bulan, melampaui lebih dari 5 miliar tahun. Saat ini waktu yang diprediksi ilmuwan atas terbentuknya sistem tata surya kurang lebih 5 miliar tahun lebih, mengapa bebatuan dan tanah di permukaan bulan sejarahnya bisa begitu panjang? Para ahli juga berpendapat bahwa sulit untuk menjelaskan.
Apakah berarti bulan adalah suatu "benda bekas" yang dimanfaatkan oleh Pencipta untuk menerangi bumi di malam hari?
Rongga pada Bulan
Pembuktian kabut bulan mungkin bisa menjelaskan struktur bulan. Astronot yang mendarat di bulan, ketika akan kembali ke bumi, meninggalkan permukaan bulan dengan mengendarai pesawat pendarat kembali ke kabin antariksa, setelah menyatu dengan pesawat antariksa, pesawat pendarat itu dibuang kembali ke permukaan bulan. Alat pengamat gempa yang dipasang pada jarak 72 km mencatat getaran pada permukaan bulan, getaran ini terus berlangsung lebih dari 15 menit, sama seperti martil memukul lonceng besar dengan sepenuh tenaga, getaran berlangsung dalam waktu yang lama baru hilang secara perlahan-lahan. Ambil sebuah contoh misalnya, ketika kita memukul sebuah besi berongga dengan sekuat tenaga, akan mengeluarkan getaran ung… ung… yang terus bergema, sedangkan ketika memukul besi padat, getaran hanya akan bertahan singkat, akan berhenti pada waktu yang tidak lama. Gejala getaran yang terus berlangsung ini membuat ilmuwan mulai membayangkan apakah bulan itu berongga?
Ketika sebuah benda yang padat mendapat benturan, bisa mengeluarkan dua macam gelombang, satu adalah gelombang bujur (longitudinal), sedangkan satunya lagi adalah gelombang permukaan. “Gelombang bujur” adalah suatu gelombang tembusan, bisa menembus suatu benda, dari satu sisi permukaan melalui pusat benda dan disalurkan ke sisi lainnya. Dan “gelombang permukaan”, sama seperti namanya, hanya bisa menyampaikan pada permukaan yang sangat dangkal. Namun, instrumen kabut bulan yang dipasang di atas bulan, melalui catatan waktu yang panjang, sama sekali tidak berhasil mencatat atau merekam gelombang bujur, semuanya berupa gelombang permukaan. Dari gejala yang menakjubkan ini, ilmuwan membuktikan bahwa bulan itu berongga!
Berlapiskan Unsur Logam
Tidak tahu, apakah Anda memperhatikan, bila mengamati bulan pasti akan terlihat potongan bayangan yang hitam-hitam, dan itulah area bayangan hitam yang disebutkan oleh ilmuwan. Saat antariksawan mengambil bor listrik akan membuat sebuah lubang di sana, mereka mendapati bahwa itu adalah pekerjaan yang melelahkan, mengebor dalam waktu yang sangat lama, namun hanya bisa membuat lubang sedikit saja. Dan ini aneh rasanya, permukaan bulan bukankah semestinya terbentuk dari tanah dan bebatuan? Meskipun agak keras, namun tidak semestinya sampai tidak bisa masuk! Ketika dengan cermat dan teliti menganalisa struktur bentuk permukaan bulan pada area itu, ditemukan bahwa sebagian besar adalah suatu komposisi unsur logam yang sangat keras, yaitu unsur logam titanium yang digunakan untuk membuat pesawat antariksa. Pantas saja bisa demikian kerasnya. Maka, komposisi keseluruhan bulan dapat dikatakan bagaikan sebuah bola logam yang berongga.
Dalam lubang kawah bulan terdapat lava dalam jumlah besar, ini tidak aneh, yang aneh adalah lava-lava ini mengandung sejumlah besar unsur logam yang sangat langka di bumi, misalnya titanium, kromium, itrium dll. Logam-logam ini semuanya sangat keras, tahan panas, anti-oksidasi. Ilmuwan menaksirkan, jika hendak melebur unsur-unsur logam ini, paling tidak suhunya harus di atas 2-3 ribu derajat, namun bulan adalah sebuah “planet dingin yang mati kesepian” di langit, paling tidak selama 3 miliar tahun tidak ada aktivitas gunung berapi. Lalu bagaimana bulan bisa menghasilkan begitu banyak unsur logam yang membutuhkan suhu yang tinggi? Lagi pula, setelah ilmuwan menganalisa contoh tanah bulan seberat 380 kg yang dibawa oleh antariksawan, didapati ternyata mengandung besi dan titanium murni, ini adalah golongan tambang logam murni yang tidak akan ada secara alamiah. Ini menunjukkan bahwa logam-logam ini bukan terbentuk secara alamiah, melainkan hasil leburan manusia.
Penemuan ini sekaligus menjawab pertanyaan yang sejak lama membuat bingung para ahli. Jumlah lubang kawah di atas permukaan bulan sangat banyak, namun anehnya, lubang-lubang ini sangat dangkal. Ilmuwan memperhitungkan, jika sebuah planet kecil yang berdiameter 16 km dengan kecepatan 50.000 km/jam terbentur dan hancur di atas bumi, maka akan mengakibatkan sebuah lubang besar dengan kedalaman berdiameter 4-5 kali lipatnya, artinya kedalamannya bisa mencapai 64-80 km. Dan sebuah lubang Kawah Gagrin yang merupakan kawah terdalam pada permukaan bulan, diameternya 300 km, namun kedalamannya hanya 6,4 km. Bila hitungan ilmuwan tidak ada kesalahan, bebatuan yang mengakibatkan lubang ini jika bertabrakan di atas bumi, akan mengakibatkan lubang besar yang paling tidak kedalamannya 1.200 km!
Mengapa di atas bulan hanya bisa menimbulkan lubang bebatuan yang demikian dangkal? Satu-satunya penjelasan yang mungkin dapat diberikan adalah lapisan kulit luar bulan sangat keras. Jika demikian, komposisi logam keras di permukaan bulan yang ditemukan sebelumnya cukup untuk menjelaskan gejala semacam ini.
Bulan Diciptakan oleh Manusia Prasejarah?
Dua ilmuwan eks Uni Soviet dengan berani mengemukakan hipotesanya, menganggap bahwa bulan adalah sebuah kapal ruang angkasa yang telah mengalami perombakan. Dengan demikian, baru bisa secara sempurna menjelaskan dan menjawab berbagai macam gejala aneh yang ditinggalkan bulan untuk kita.
Hipotesa ini sangat berani, dan juga cukup banyak menimbulkan perdebatan, saat ini sebagian besar ilmuwan masih belum berani mengakui teori ini. Namun, kenyataan yang tidak diperdebatkan adalah, bahwa bulan memang benar-benar bukan terbentuk secara alami. Bulan bagaikan mesin yang sangat akurat, setiap hari menghadap bumi dengan segi yang sama, juga persis sama besarnya dengan matahari kalau dilihat sepintas. Permukaan luar adalah sebuah lapisan paduan kulit logam yang tinggi tingkat kekerasannya, bisa menahan serangan bebatuan yang kepadatannya tinggi dalam jangka waktu yang panjang, dan tetap sempurna seperti bentuk semula. Jika merupakan sebuah benda langit alamiah, tidak seharusnya memiliki begitu banyak ciri khas yang dibuat manusia.
Diperkuat dengan bukti bulan seperti planet logam titanium berongga yang diciptakan manusia, maka tidak sulit untuk membayangkan bahwa bulan seyogianya dipasang dan diletakkan di atas oleh “manusia”, segala ciri khasnya sekaligus menunjukkan, bahwa bulan diciptkan manusia bumi pada waktu itu.
Jika demikian, sebelum adanya bulan, langit malam hari di atas bumi seharusnya sangat gelap gulita. Jika waktu itu di atas bumi ada manusia, lalu pada malam hari dan di atas permukaan bumi yang luas, mereka sangat sulit melakukan aktivitas apa pun, maka pantas saja dirancang sebuah cermin yaitu bulan, untuk ditempatkan di atas langit. Maka wajah atau pemandangan bulan yang paling asli adalah sebuah bola metal, yang tingkat keterangan cahaya pada zaman dahulu pasti lebih terang dibanding sekarang, seiring dengan perjalanan waktu yang panjang, di bawah kondisi tidak adanya lapisan atmosfer, dan ditutupi sejumlah besar bebatuan kosmos serta debu sehingga menjadi seperti sekarang ini. Dan bila saat ini kita menganalisa permukaan bebatuan dan tanah bulan, tentu saja mendapati usianya lebih lama dari pada bumi, membuat adanya perasaan sedikit fantastis.
Saat ini terhadap masalah yang tidak dapat dijelaskan dan tidak berani diakui ilmuwan, bila kita melepaskan bingkai-bingkai pemikiran yang sempit, menganalisa secara rasional akan menemukan banyak sekali fenomena yang sulit untuk dijelaskan namun sebenarnya sangat mudah dipahami. Berdasarkan sejumlah besar bukti yang ditemukan ilmuwan sejak awal sudah bisa dipastikan bahwa bulan adalah ciptaan manusia, merupakan ciptaan manusia prasejarah, lalu mengapa tidak bisa mengambil kesimpulan terakhir? Sebab eksistensi manusia prasejarah, dapat dikatakan adalah merupakan pantangan ilmuwan, sebagian besar ilmuwan biar pun meneliti begitu banyak bukti dan teori yang tepat, namun saat menemui pandangan yang bertentangan dengan teori evolusi, maka siapa pun tidak berani mengemukakannya.
Padahal eksistensi manusia prasejarah yang memiliki peradaban yang sangat tinggi sudah ditunjukkan dalam penemuan-penemuan arkeologis belakangan ini. Sebagai contoh, penemuan tambang reaktor nuklir yang diperkirakan berusia 2 miliar tahun yang lalu di Republik Gabon, Afrika, yang lebih canggih dari pertambangan reaktor nulir zaman sekarang. Semangat yang menuntut “kebenaran” seyogianya merupakan prinsip tertinggi dalam penelitian ilmuwan, apabila kita telah melompat keluar dari bingkai-bingkai pemikiran pendahulu, maka tidak sulit untuk membayangkan bahwa di antara sejumlah besar penelitian ilmiah, akan terdapat sebuah lompatan yang sangat cepat.
(Dikutip dari buku Prehistoric Civilitation: Inspiration for Mankind)
UFO Dijaman Dahulu part 2
Ini adalah gambaran menggambarkan peninjauan dari pembakaran roda di Jepang lebih dari 900 tahun.
This is an illustration depicting a sighting of a burning wheel in the year 900 over Japan.
Gambar di atas berasal dari 10th Century Tibet terjemahan dari teks Sanskrit "Prajnaparamita Sutra", yang diselenggarakan di museum Jepang. Dalam pembesaran Anda dapat melihat dua benda yang terlihat seperti topi, tapi mengapa mereka apung di udara pertengahan? juga salah satu dari mereka tampaknya memiliki port hole di atasnya. India Vedic teks yang penuh dengan penjelasan dari Vimanas. Ramayana menjelaskan Vimanas sebagai ganda decked, surat edaran atau silinder dengan pesawat portholes dan kubah. Ia Bali dengan "kecepatan angin" dan sebagainya memberikan sebuah "suara merdu".
The above image comes from the 10th Century Tibetan translation of the Sanskrit text "Prajnaparamita Sutra", held at a Japanese museum. In the enlargement you can see two objects that look like hats, but why are they floating in mid air ? also one of them appears to have port holes on it. Indian Vedic texts are full of descriptions of Vimanas. The Ramayana describes Vimanas as a double decked, circular or cylindrical aircraft with portholes and a dome. It flew with "the speed of the wind" and gave forth a "melodious sound".
Ini adalah sebuah gambaran dari pengamatan yang terjadi di kota Angers prancis pada tahun 842. Saya tidak yakin saat ini gambaran atau yang dilakukan oleh Namun itu.
This is an illustration of a sighting that occured in the french town of Angers in the year 842. I'm not sure when this illustration was done or who it was by however.
Kedua tapestries diciptakan di abad 15. Kedua menggambarkan kehidupan Maria. Topi berbentuk objek dapat dilihat jelas di kedua tapestries.The satu di sebelah kanan adalah berjudul "The Magnificat". Keduanya terletak di prancis basillica Notre-Dame di Beaune, Burgandy.
These two tapestries were created in the 15th century. Both depict the life of Mary. Hat shaped objects can be clearly seen in both tapestries.The one on the right is entitled "The Magnificat". Both are located at the french basillica Notre-Dame in Beaune, Burgandy.
Gambar ini cames prancis dari buku "Le Livre Des Bonnes Moeurs" oleh Jacques Legrand. Anda dapat menemukan buku ini di Chantilly Conde's Museum ref 1338, 297 bagian 15 B 8. Beberapa orang berkata bahwa bola adalah balon tetapi tidak ada balon di perancis di 1338 ...
This image cames from the french book "Le Livre Des Bonnes Moeurs" by Jacques Legrand. You can find this book in Chantilly Condรฉ's Museum ref 1338 ,297 part 15 B 8. Some people say that the sphere is a balloon but there was no balloon in france in 1338 ...
Yang pertama menunjukkan sebuah gambar lukisan dinding berjudul "Penyaliban" dan telah dilukis di 1350. Dua objek dengan angka-angka di dalam dapat dilihat pada bagian atas kiri dan kanan atas dari lukisan dinding. Dua enlargements objek tersebut ditampilkan di atas. Lukisan dinding yang terletak di atas altar Decani di Visoki biara di Kosovo, Yugoslavia.
The first picture shows a fresco entitled "The Crucifixion" and was painted in 1350. Two objects with figures inside can be seen in the top left and top right of the fresco. Two enlargements of these objects are shown above. The fresco is located above the altar at the Visoki Decani Monestary in Kosovo, Yugoslavia
Lukisan di atas adalah dengan Paolo Uccello (1396-1475) dan berhak "La Tebaide" (dilukis c.1460-1465). Yang berkembang sampai gambar di sebelah kanan menunjukkan merah lepek berbentuk benda terbang aneh terlihat di dekat Yesus. Ia hang di Academy of Florence.
The above painting is by Paolo Uccello (1396-1475) and is entitled "La Tebaide" (painted c.1460-1465). The blown up picture on the right shows a red saucer shaped UFO seen near Jesus. It hangs in the Academy of Florence.
Ini adalah sebuah gambaran dari kebangunan benda terbang aneh pengamatan di Roma rinci dalam buku "Liber Prodigiorum" oleh sejarawan Roma Julio Obsequens - "Ada seperti jenis senjata, atau kendali, dengan bunga mawar yang besar dari kebisingan bumi dan soared ke langit"
This is a renaissance illustration of a UFO sighting in Rome detailed in a book "Prodigiorum liber" by Roman historian Julio Obsequens - "Something like a sort of weapon, or missile, rose with a great noise from the earth and soared into the sky"
Februari 1465. Di atas adalah gambaran dari Notabilia Temporum oleh Angelo de Tummulillis. Ia menjelaskan gejolak di bendul dilihat langit selama pemerintahan Enrico IV. , Seperti ke objek dalam Obsequens gambar di atas.
February 1465. The above illustration is from Notabilia Temporum by Angelo de Tummulillis. It describes a flaming girder seen in the sky during the reign of Enrico IV. , looks similar to the object in the Obsequens picture above.
Lukisan di atas adalah dengan Carlo Crivelli (1430-1495) dan disebut "The Annunciation" (1486) dan hang di Galeri Nasional, London. Sebuah disk berbentuk objek bersinar pensil lampu sorot dari bawah ke mahkota Mary kepala. A Blow dari objek tersebut di samping lukisan.
The above painting is by Carlo Crivelli (1430-1495) and is called "The Annunciation" (1486) and hangs in the National Gallery, London. A disk shaped object is shining a pencil beam of light down onto the crown of Mary's head. A Blow up of the object is next to the painting.
Di atas adalah lukisan kayu dari laci furnitur disimpan di Earls D'Oltremond, Belgia. Musa adalah menerima tablet dan beberapa objek di langit yang dilihat oleh dekat. Tanggal dan artis tidak dikenal. Hal ini mendukung berbagai klaim bahwa Alkitab banyak acara, dapat dijelaskan lebih lanjut ketika ufos dan asing juga tetap menjadi pertimbangan, bentuk teknologi tinggi dapat menjelaskan beberapa acara seperti tulisan di batu dengan api, perpisahan merah laut, dll. . bentuk teknologi yang lebih tinggi mungkin menjelaskan bagaimana beberapa feats ini telah dilakukan.
The above is a painting on wood drawer from furniture kept at the Earls D’Oltremond, Belgium. Moses is receiving the tablets and several objects in the sky are seen near by. Date and artist unknown. This supports the claims of many that many biblical events, can be further explained when ufos and aliens are taken into consideration, higher forms of technology could explain some of the events such as writing on stone with fire, parting the red sea, etc... higher forms of technology might explain how some of these feats were performed.
Gambar di atas menggambarkan Yesus dan Maria mengenai apa yang akan muncul lenticular awan. Adalah lukisan yang berjudul "The Miracle dari Snow" dan telah dilukis oleh Masolino Da Panicale (1383-1440) dan hang di gereja Santa Maria Maggiore, Florence, Italia.
The above picture depicts Jesus and Mary on what appear to be lenticular clouds. The painting is entitled "The Miracle of the Snow" and was painted by Masolino Da Panicale (1383-1440) and hangs at the church of Santa Maria Maggiore, Florence, Italy.
Lukisan ini disebut "The Madonna dengan Saint Giovannino". Ia dilukis di abad 15. The Palazzo Vecchio daftar walaupun tidak dikenal sebagai seniman terkait dengan Lippi school.Above Mary bahu kanan merupakan objek berbentuk disk. Di bawah ini merupakan angin bagian ini dan seorang laki-laki dan anjing dapat terlihat jelas mencari di objek.
This painting is called "The Madonna with Saint Giovannino". It was painted in the 15th century. The Palazzo Vecchio lists the artist as unknown although attributed to the Lippi school.Above Mary's right shoulder is a disk shaped object. Below is a blow up of this section and a man and his dog can clearly be seen looking up at the object.
Gambar di atas adalah dari buku berjudul Prodigiorum Ac Ostentorum Chronicon oleh Conrad Lycosthenes (1518-1561). Basel: Henricpteri, 1557. Ia menggambarkan suatu benda terbang aneh pengamatan di Arab pada 1479. Buku ini diselenggarakan di Australia Museum Penelitian Perpustakaan.
The above picture is from a book entitled Prodigiorum Ac Ostentorum Chronicon by Conrad Lycosthenes (1518-1561). Basel: Henricpteri, 1557. It depicts a UFO sighting in Arabia in 1479. The book is held at the Australian Museum Research Library.
Gambar di atas adalah berjudul "Asumsi dari Virgin" oleh Anon. Painted c.1490. Sekali lagi mempengaruhinya discoidal awan
The above image is entitled "The Assumption of the Virgin" by ANON. Painted c.1490. Once again notice the discoidal clouds
Ini adalah sebuah lukisan dinding abad ke-15 dari Kiev. Tampaknya menunjukkan Yesus dalam roket jenis perangkat.
This is a 15th century fresco from Kiev. Seems to show Jesus in a rocket type device.
1660. Ilustrasi menggambarkan pengamatan oleh dua kapal Belanda di Laut Utara dari sebuah objek bergerak lambat di langit. Ternyata dibuat oleh dua disk dari berbagai ukuran. Sumber untuk account ini adalah salah satu buku berjudul: "Theatrum Orbis Terrarum" Blaeu oleh TNI. Buku-buku ini adalah kompilasi dari artikel oleh penulis yang berbeda dan terdiri dari rinci dari account lama Jomblo di laut, pemetaan informasi dll
1660. The illustration depicts a sighting by two Dutch ships in the North Sea of an object moving slowly in the sky. It appeared to be made by two disks of different size. The source for this account is one of the books entitled :"Theatrum Orbis Terrarum" by Admiral Blaeu. These books were compilations of articles by different authors and consisted of detailed accounts of long engagements at sea, cartography information etc.
Ini adalah permadani disebut Summer's kejayaan dan telah dibuat di Bruges di 1538. Sekarang berada di Museum Nasional Bayerisches. Anda dapat dengan jelas melihat beberapa disk berbentuk objek di bagian atas permadani. Seseorang yang telah speculated pulau mereka, jika demikian, maka ini adalah pulau-pulau yang beterbangan di langit!
This is a tapestry called Summer's triumph and was created in Bruges in 1538. It now resides at the Bayerisches National Museum. You can clearly see several disc shaped objects in the top of the tapestry. Someone has speculated that they are islands, if so, then these islands are floating in the sky!
Gambar di atas adalah yang sebenarnya pengamatan yang terjadi di Nรผrnberg pada 14 April 1561. Ternyata di lokal broadsheet dan merupakan ukiran kayu oleh Hans Glasser. The globes, menyeberangi dan tabung mulai memerangi satu sama lain, dan ini untuk pergi pada satu jam. Kemudian mereka semua jatuh ke bumi, seakan-akan terbakar, dan memudar perlahan meninggalkan produksi banyak tenaga. Setelah itu hitam seperti tombak-benda yang dianggap, dan seluruh acara tersebut diambil untuk menjadi peringatan ilahi. Diadakan di Wickiana Koleksi, Zurich Perpustakaan Pusat.
The above image is of an actual sighting that occurred in Nuremburg on the 14th April 1561. It appeared in a local broadsheet and was a woodcut by Hans Glasser. The globes, crosses and tubes began to fight one another, and this went on for an hour. Then they all fell to earth, as if on fire, and faded slowly away producing a lot of steam. Afterwards a black spear-like object was seen, and the whole event was taken to be a divine warning. Held at the Wickiana Collection, Zurich Central Library.
Gambar di atas adalah yang sebenarnya pengamatan yang terjadi di Nรผrnberg pada 14 April 1561. Ternyata di lokal broadsheet dan merupakan ukiran kayu oleh Hans Glasser. The globes, menyeberangi dan tabung mulai memerangi satu sama lain, dan ini untuk pergi pada satu jam. Kemudian mereka semua jatuh ke bumi, seakan-akan terbakar, dan memudar perlahan meninggalkan produksi banyak tenaga. Setelah itu hitam seperti tombak-benda yang dianggap, dan seluruh acara tersebut diambil untuk menjadi peringatan ilahi. Diadakan di Wickiana Koleksi, Zurich Perpustakaan Pusat.
The above image is of an actual sighting that occurred in Nuremburg on the 14th April 1561. It appeared in a local broadsheet and was a woodcut by Hans Glasser. The globes, crosses and tubes began to fight one another, and this went on for an hour. Then they all fell to earth, as if on fire, and faded slowly away producing a lot of steam. Afterwards a black spear-like object was seen, and the whole event was taken to be a divine warning. Held at the Wickiana Collection, Zurich Central Library.
Gambar ini broadsheet oleh Samuel Coccius memperlihatkan sebuah benda terbang aneh peninjauan atas Basel, Swiss pada 1566. 'Besar Globes hitam' muncul di langit. Hal ini diselenggarakan di Wickiana Koleksi, Zurich Perpustakaan Pusat.
This broadsheet picture by Samuel Coccius illustrates a UFO sighting over Basel, Switzerland in 1566. 'Large black Globes' appeared in the skies. It is held at the Wickiana Collection, Zurich Central Library.
Ini adalah jeton minted di Perancis 1680, koin-alat seperti pendidikan yang umum digunakan untuk membantu orang-hitung uang, atau kadang-kadang digunakan sebagai pengganti uang permainan. Ini adalah tentang ukuran dari US dolar dan suku-sama dengan ribuan lainnya jetons berbeda dengan pendidikan agama dan desain yang diproduksi dan digunakan di Eropa pada abad 16 dan 17. Tampaknya untuk sebuah peninjauan benda terbang aneh-kisi seperti objek. Beberapa peneliti merasa itu mewakili Injil Yehezkiel's roda. Latin prasasti 'OPPORTUNUS ADEST' menerjemahkan sebagai 'ini di sini di waktu yang tepat ".
This is a French jeton minted in 1680, a coin-like educational tool that was commonly used to help people count money, or sometimes used as a money substitute for playing games. It is about the size of a U.S. quarter-dollar and similar to thousands of other jetons with different religious and educational designs that were produced and used in Europe during the 16th and 17th centuries. It appears to commemorate a UFO sighting of a wheel like object. Some researchers feel it represents the Biblical Ezekiel's wheel. The Latin inscription 'OPPORTUNUS ADEST' translates as 'It is here at an opportune time".
Ini adalah sebuah lukisan dinding abad ke-17 dan terletak di Cathedral Svetishoveli di Mtskheta, Georgia. Perhatikan dua lepek berbentuk objek baik dari sisi Kristus. Dalam dua blow up Anda dapat melihat wajah mereka berisi.
This is a 17th century fresco and is located in the Svetishoveli Cathedral in Mtskheta, Georgia. Notice the two saucer shaped objects either side of Christ. In the two blow ups you can see they contain faces.
More roda! Ini menunjukkan sebuah gambar benda terbang aneh pengamatan lebih dari Hamburg, Jerman 4 November 1697. Objek yang digambarkan sebagai "roda dua nyala"
More wheels! This picture shows a UFO sighting over Hamburg, Germany 4 November 1697. The objects were described as "two glowing wheels".
Gambar ini adalah dengan flemish artis Aert de Gelder dan berjudul "Pembaptisan Kristus" Ia dilukis di 1710 dan hang di Fitzwilliam Musuem, Cambridge. Sebuah disk berbentuk objek beams bersinar terang di bawah John the Baptist dan Yesus.
Halaman ini berisi kuno gambar kedua asing dan ufos. Ini gambar kuno asing yang terkenal, dan banyak dari mereka yang ditampilkan di museum dan juga tersedia untuk masyarakat umum melalui tampilan gua. Yang depictions orang asing dan ufos yang jelas, berpikir bahwa gambar tersebut merupakan karya seni dan hal-hal lain yang mungkin. Namun yang lebih realistis adalah bahwa ideologi ini adalah sesuatu yang kuno ini melihat orang-orang lama dan mereka mewakili mereka melalui gambar. Sering kali cerita tentang kuno asing menyertai gambar, beberapa cerita kuno asing tersebut diserahkan bawah generasi ke generasi.
This image is by flemish artist Aert De Gelder and is entitled "The Baptism of Christ" It was painted in 1710 and hangs in the Fitzwilliam Musuem, Cambridge. A disk shaped object is shining beams of light down on John the Baptist and Jesus.
This page contains ancient drawings of both aliens and ufos. These drawings of ancient aliens are famous, and many of them are featured in museums and are also available to the general public through cave viewings. The depictions of aliens and ufos are obvious, thinking that these pictures and artwork represent other things is possible. However the more realistic idealogy is that these are things that these ancient people saw a long time ago and they represented them through drawings. Often times stories about ancient aliens accompany the drawings, some stories of ancient aliens were handed down generation to generation.
This Ufo Artwork is Dated A.D.
Ini merupakan scan dari vol. 42 dari filosofis Transaksi 1742 menjelaskan pengamatan yang terjadi pada 16 Desember 1742. Selain merupakan kontemporer rekonstruksi menggambarkan objek dengan warna yang dijelaskan.
This is a scan from vol. 42 of the Philosophical Transactions 1742 describing a sighting that occured on the 16th December 1742. Alongside is a contemporary reconstruction depicting the object with the colours described.
Ilustrasi di atas menggambarkan adanya pengamatan yang terjadi di 9:45 pada malam 18 Agustus 1783 ketika empat saksi di teras dari Windsor Castle diamati objek yang bercahaya di langit dari Home negara dari Inggris. Pengamatan yang tercatat pada tahun berikutnya dalam Transaksi filosofis dari Royal Society. Menurut laporan ini, saksi-saksi yang diamati bujur awan bergerak lebih atau kurang paralel ke cakrawala. Di bawah ini dapat dilihat awan yang bercahaya segera menjadi objek yang berbentuk bola, brilliantly lit, yang datang ke perhentian; ini aneh pertama di lingkungan nampaknya menjadi pucat dalam warna biru tetapi kemudian meningkat terangnya cahaya itu dan segera berangkat lagi ke arah timur. Kemudian objek berubah arah paralel dan dipindahkan ke cakrawala sebelum masalah ke selatan-timur; terang itu adalah dengan memberikan banyak, tetapi semuanya terang kami di lapangan.; Gambar ini telah diambil oleh Thomas Sandby (satu pendiri Royal Academy) dan saudaranya Paul, baik dari yang menyaksikan acara.
The above illustration depicts a sighting that occurred at 9.45pm on the evening of 18th August 1783 when four witnesses on the terrace of Windsor Castle observed a luminous object in the skies of the Home Counties of England. The sighting was recorded the following year in the Philosophical Transactions of the Royal Society. According to this report, witnesses observed an oblong cloud moving more or less parallel to the horizon. Under this cloud could be seen a luminous object which soon became spherical, brilliantly lit, which came to a halt; This strange sphere seemed at first to be pale blue in colour but then its luminosity increased and soon it set off again towards the east. Then the object changed direction and moved parallel to the horizon before disappearing to the south-east ; the light it gave out was prodigious; it lit us everything on the ground.; The image was captured in this by Thomas Sandby (a founder of the Royal Academy) and his brother Paul, both of whom witnessed the event.
Ini adalah sebuah gambaran dari buku "Ume Tidak Chiri (Berdebu dari Apricot)" diterbitkan di 1803. Sebuah kapal asing dan awak disaksikan di Haratonohama (Haratono tepi pantai) dalam Hitachi tidak Kuni (Ibaragi Prefektur), Jepang ini aneh objek. Menurut penjelasan dalam menggambar, outershell yang terbuat dari besi dan kaca, dan huruf aneh ini ditampilkan dalam menggambar, dilihat di dalam kapal
This is an illustration from a book "Ume No Chiri (Dust of Apricot)" published in 1803. A foreign ship and crew witnessed at Haratonohama (Haratono Seashore) in Hitachi no Kuni (Ibaragi Prefecture), Japan this strange object. According to the explanation in the drawing, the outershell was made of iron and glass, and strange letters shown in this drawing were seen inside the ship.
UFO Dijaman Dahulu part 1
Batu Dropa
Cerita dari Dropa untuk kami dimulai di tempat yang sama, tetapi tahun 1938. Gunung-gunung adalah Baian Kara-Ula-gunung di perbatasan yang membagi Cina dan Tibet. Sebuah ekspedisi arkeologi, dipimpin oleh Chi Pu Tei, telah trudged ke hampir tidak dapat diakses pegunungan, dan telah terjadi pada beberapa gua yang jelas telah diduduki oleh orang primitif panjang ago.On dinding yang diukir pictograms dari langit: matahari, bulan, bintang-bintang, dan bumi dengan garis titik-titik yang menghubungkan mereka. Kemudian dibuat tim yang paling menakjubkan dari semua penemuan. Setengah-dikuburkan di lantai tanah dari gua adalah batu aneh disk, jelas ketinggalan jaman oleh tangan sebuah makhluk cerdas. Disk sekitar sembilan inci dan diameter tiga perempat nyaris tebal. Tepat di pusat adalah sempurna bulat, 3 / 4 "lubang, dan ukiran dalam menghadapi denda adalah alur sulur keluar dari pusat ke pinggiran, membuat disk untuk melihat seluruh dunia seperti beberapa jenis primitif pikap record.This satu piring, tanggal menjadi antara 10.000 dan 12.000 tahun, tetapi heran adalah dikalikan berlipat ganda. Di semua, 716 piring tersebut ditemukan. Dan setiap diadakan rahasia yang menakjubkan. The alur, setelah pemeriksaan lebih lanjut, juga tidak disenangi di semua, namun yang aneh dari baris tulisan mesir pd masa purbakala berukir - menulis!
The Dropa Stones
The story of the Dropa for us begins in the same place, but the year is 1938. The mountains are the Baian-Kara-Ula mountains on the border that divides China and Tibet. An archaeological expedition, led by Chi Pu Tei, has trudged into the barely accessible mountain range, and has happened upon some caves that had obviously been occupied by a primitive people long ago.On the walls were carved pictograms of the heavens: the sun, the moon, the stars, and the Earth with lines of dots connecting them. Then the team made the most incredible discovery of all. Half-buried in the dirt floor of the cave was an odd stone disk, obviously fashioned by the hand of an intelligent creature. The disk was approximately nine inches in diameter and three-quarters of an inch thick. In the exact center was a perfectly round, 3/4" hole, and etched in its face was a fine groove spiraling out from the center to the rim, making the disk look for all the world like some kind of primitive phonograph record.This one plate, dated to be between 10,000 and 12,000 years old , but the wonder was multiplied manifold. In all, 716 such plates were found. And each held an incredible secret. The groove, upon further inspection, was not a groove at all, but a continuous line of strange carved hieroglyphics - writing!
Dr ahli alien kuno Tsum Um Nui, pada tahun 1962, painstakingly transcribed karakter dari disk untuk kertas. Penulisan sangat kecil ia harus menggunakan kaca untuk melihatnya dengan jelas. Tetapi batu yang lama - mungkin 12.000 tahun, maka diperkirakan - dan sebagian besar tulisan mesir pd masa purbakala yang sulit untuk membuat atau telah dikenakan oleh waktu dan elemen. Karena ia bekerja, banyak pertanyaan yang nagged profesor. Bagaimana orang ini primitif mode ini tepat batu? Bagaimana mereka mengelola hampir mikroskopis menulis? Yang mereka dan bagaimana tujuan ini ratusan batu? Setelah karakter yang transcribed, Dr Tsum Um Nui mulai dari tugas yang arduous mencoba untuk membaca sandi yang pesan. Pada akhirnya, ia mulai membuat kemajuan. Sebuah kata muncul. Kemudian lain. Sebuah frase menjadi dimengerti, maka keseluruhan kalimat. Dia telah rusak kode. Dia discerned bahwa pesan pada batu yang ditulis oleh orang-orang yang disebut Dropa sendiri. Tetapi apa yang mereka berkata kepadanya 12.000 tahun kemudian dibuat tidak mengerti. Apa yang telah ditulis Dropa harus telah salah satu budaya mereka mitos, atau merupakan bagian dari beberapa prasejarah upacara keagamaan.
Atau karena itu? Ketika ia telah menyelesaikan terjemahan wrote profesor di atas kertas pada temuan dan disajikan ke universitas untuk publikasi. Mereka adalah reaksi cepat dan tegas: karya tidak akan dipublikasikan. Academy of Prasejarah tegas melarang dia untuk mempublikasikan atau bahkan berbicara kepada temuan. Dunia, akademi memutuskan, seharusnya tidak mengetahui Dropa dan mereka amat penting untuk perjalanan Earth.The Dropa disk menceritakan kisahnya dari roket jarak yang jauh dari planet yang crash-mendarat di Baian Kara-Ula-gunung di Himalaya. Yang di sini dari kendaraan angkasa - yang Dropa - perlindungan ditemukan di gua dari batu mountains.The pergi ke berkata bagaimana Dropa tidak dapat dinonaktifkan untuk perbaikan kendaraan angkasa dan mereka tidak dapat kembali ke rumah mereka planet, dan sebagainya terdampar di Bumi. Jika itu benar, mereka telah bertahan descendents?
ancient aliens Dr. Tsum Um Nui , in 1962, painstakingly transcribed the characters from the disk to paper. The writing was so small he had to use a magnifying glass to see it clearly. But the stones were old - perhaps 12,000 years old, it was estimated - and much of the hieroglyphics were difficult to make out or had been worn away by time and the elements. As he worked, many questions nagged the professor. How did these primitive people fashion these precise stones? How did they manage the almost microscopic writing? Who were they and what was the purpose of these hundreds of stones? Once the characters were transcribed, Dr. Tsum Um Nui began the arduous task of trying to decode its message. Eventually, he began to make progress. A word emerged. Then another. A phrase became understandable, then an entire sentence. He had broken the code. He discerned that the messages on the stones were written by a people who called themselves the Dropa. But what they were saying to him 12,000 years later made no sense. What the Dropa had written must have been one of their cultural myths, or was part of some prehistoric religious ceremony.
Or was it? When he had completed the translation the professor wrote up a paper on his findings and presented it to the university for publication. Their reaction was swift and emphatic: the paper would not be published. The Academy of Prehistory expressly forbade him to publish or even speak of his findings. The world, the academy decided, should not know about the Dropa and their fateful journey to Earth.The Dropa disks tell the story of a space probe from a distant planet that crash-landed in the Baian-Kara-Ula mountains of the Himalayas. The occupants of the spacecraft - the Dropa - found refuge in the caves of the mountains.The stones go on to say how the Dropa were unable to repair their disabled spacecraft and could not return to their home planet, and so were stranded on Earth. If that's true, have their descendents survived?
ancient aliens The Dogons
Dogons adalah orang terkenal asal usul alam semesta oleh mereka, mereka esotericism, mitos dan legenda mereka yang minat asing di titik tertinggi dalam mencari budaya atau pariwisata.
Penduduk yang akan dinilai adalah tentang 300.000 orang yang tinggal di Selatan Barat dari Nigeria lingkaran di wilayah Mopti di Mali (Bandiagara, Koro, Banka), di dekat Douentza dan bagian dari Burkina Utara (Utara barat Ouahigouya).
The Dogon's (Mali, Afrika) nusa dan bangsa telah ditunjuk sebuah situs Warisan Dunia untuk budaya dan alam yang signifikan. Mereka juga terkenal atas kemampuan seni dan pengetahuan luas tentang perbintangan, terutama bintang Sirius, yang merupakan pusat dari ajaran agama mereka. Dogons yang tahu bahwa Sirius A, yang cerdas dalam sistem kami cakrawala, adalah sebelah putih kecil kerdil disebut Sirius B, yang tidak teridentifikasi oleh ilmuwan barat sampai 1978. Dogons yang tahu tentang itu setidaknya 1000 tahun yang lalu. Sirius B telah membentuk dasar dari holiest Dogon kepercayaan sejak jaman dahulu.
Astronomers Barat tidak menemukan bintang sampai pertengahan abad kesembilan belas, dan bahkan ia tidak foto sampai 1970.
Dogons yang pergi sejauh menjelaskan ketiga bintang Sirius dalam sistem, yang disebut "Emme Ya" itu, sampai saat ini, belum diidentifikasi oleh astronomers. Selain mereka pengetahuan tentang Sirius B, yang meliputi Dogon Mitologi Saturn's cincin Jupiter dan bulan-bulan yang empat besar. Mereka memiliki empat kalender, untuk Matahari, Bulan, Sirius, dan Venus, dan telah lama dikenal bintang yang mengitari matahari.
Bagaimana ini Dogon's teka-teki Ilmiah Pengetahuan tentang Astronomi datang dari?
Menurut tradisi lisan mereka, perlombaan orang dari Sirius sistem yang disebut Nommos dikunjungi Bumi ribuan tahun yang lalu. Yang Nommos yang jelek, amfibi makhluk yang dilihat mermen dan mermaids. Mereka juga muncul di Babilon, Accadian, dan Sumeria mitos. Dewi Isis di Mesir, yang kadang-kadang digambarkan sebagai mermaid, juga terkait dengan bintang Sirius. Nommos yang, menurut legenda Dogon, yang tinggal di planet lain yang orbits bintang Sirius dalam sistem. Mereka mendarat di Bumi dalam sebuah "tabut" yang dibuat pemintalan yang layak untuk tanah besar dengan kebisingan dan angin. Itu adalah Nommos yang Dogon memberikan pengetahuan tentang Sirius B!
(Gambar: asli Dogon couple.This adalah salah satu simbol terbesar dari Dogon peradaban. Pahat mewakili pasangan)
The Dogons are a people well known by their cosmogony, their esotericism, their myths and legends that interest foreigners at the highest point in search for culture or tourism.
The population is assessed to be about 300,000 people living in the South West of the Niger loop in the region of Mopti in Mali (Bandiagara, Koro, Banka), near Douentza and part of the North of Burkina (North west of Ouahigouya).
The Dogon's (Mali, Africa) homeland has been designated a World Heritage site for its cultural and natural significance. They are also famous for their artistic abilities and vast knowledge about astrology, especially the Sirius star, which is the center of their religious teachings. The Dogons know that Sirius A, the brightest system in our firmament, is next to a small white dwarf called Sirius B, which was not identified by western scientists until 1978. The Dogons knew about it at least 1000 years ago. Sirius B has formed the basis of the holiest Dogon beliefs since antiquity.
Western astronomers did not discover the star until the middle of the nineteenth century, and it wasn't even photographed until 1970.
The Dogons go as far as describing a third star in the Sirius system, called "Emme Ya" that, to date, has not been identified by astronomers. In addition to their knowledge of Sirius B, the Dogon mythology includes Saturn's rings and Jupiter's four major moons. They have four calendars, for the Sun, Moon, Sirius, and Venus, and have long known that planets orbit the sun.
How this Dogon's Enigmatic Scientific Knowledge about Astronomy came from?
According to their oral traditions, a race people from the Sirius system called the Nommos visited Earth thousands of years ago. The Nommos were ugly, amphibious beings that resembled mermen and mermaids. They also appear in Babylonian, Accadian, and Sumerian myths. The Egyptian Goddess Isis, who is sometimes depicted as a mermaid, is also linked with the star Sirius. The Nommos, according to the Dogon legend, lived on a planet that orbits another star in the Sirius system. They landed on Earth in an "ark" that made a spinning decent to the ground with great noise and wind. It was the Nommos that gave the Dogon the knowledge about Sirius B !
(Picture: The original Dogon couple.This is one of the greatest symbols of the Dogon civilization. Sculpting represents spouses)
Benda terbang aneh ini petroglyphs diciptakan ribuan tahun yang lalu oleh India kuno di Amerika Barat Daya. Menurut cerita rakyat India, dua benda collided tinggi di langit dan satu-crash mendarat di wilayah Tewas Valley. Beberapa laki-laki tiba (sampai pada kapal lain) dan menghabiskan beberapa waktu perbaikan yang rusak dan Kerajinan yang diamati oleh lokal India. Kedua gambar di bawah ini mungkin menggambarkan kapal (kiri) digunakan oleh orang-orang yang datang untuk memperbaiki kerusakan kerajinan. Dalam membandingkan dua gambar, yang satu di sebelah kanan tampaknya menggambarkan kerusakan struktural di sekitar pinggiran dan bagian bawah. Harus bisa salah satu yang didakwa crashed? Stills gambar yang diambil dari sebuah seri TV lama berjudul "Pencarian ..." host oleh Leonard Nimoy
These ufo petroglyphs were created thousands of years ago by ancient Indians in the American Southwest. According to Indian folklore, two objects collided high in the sky and one crash-landed in the region of Death Valley. Some men arrived (presumably in another ship) and spent some time repairing the damaged Craft and were observed by the local Indians. The two images below may possibly depict the ship (left) used by the men who came to repair the damaged craft. In comparing the two images, the one on the right seems to depict structural damage around the edges and the bottom. Could it be the one that allegedly crashed? The images are stills taken from an old TV series entitled "In search of..." hosted by Leonard Nimoy.
Ini adalah sebuah seni reproduksi relief ditemukan di sebuah labirin di pulau Jotuo di Toengt'ing danau. Ekspedisi yang terjadi di tahun 1957 (dua tahun sebelum gempa bumi yang terjadi di daerah ini). Ekspedisi yang dipimpin oleh profesor Tsj'i Pen-Lai. Mereka menemukan berbagai relief menampilkan "manusia" dalam pakaian yang aneh, sepertinya cocok angkasa (menyemprot seperti objek terlampir pada pakaian). Mereka juga ditemukan sebuah lukisan yang tampaknya dilihat dalam tata surya. Ketiga dan keempat lingkaran (planet) yang terhubung dengan baris. Juga ada sepuluh bintang (kecuali matahari sebagai planet). Menghubungkan ini dengan mudah untuk teori tentang Nibiru, planet X, dll
This is an artistic reproduction of a relief found in a labyrinth on the island Jotuo in the Toengt'ing lake. An expedition took place in 1957 (two years before an earthquake in that region). The expedition was led by professor Tsj'i Pen-Lai. They found various reliefs showing "humans" in strange clothes which looked like astronaut suits (hose like objects attached to the clothes). They also found a painting which apparently resembled the solar system. The third and fourth circle (planet) were connected with a line. Also there were ten planets (excluding the sun as planet). This connects easily to the theories about Nibiru, planet X, etc.
Ini adalah dua lukisan gua dari Tanzania. Keduanya diperkirakan hingga 29.000 tahun. Yang satu di sebelah kiri terletak di Itolo dan menggambarkan beberapa objek berbentuk disk. Lukisan yang lain adalah dari Kolo menunjukkan sekitar empat entitas yang perempuan. Perhatikan juga entitas tampil dari beberapa jenis di dalam kotak atau objek.
These are two cave paintings from Tanzania. Both are estimated to be up to 29,000 years old. The one on the left is located in Itolo and depicts several disc shaped objects. The other painting is from Kolo shows four entities surrounding a women. Notice also the entity looking down from inside some sort of box or object.
Ini adalah dua gambar dari Prancis, gua dari "Pech Merle" dekat "Le Cabrerets" c.17000 - 15.000 SM. Menggambarkan tempat yang penuh dengan pemandangan satwa liar bersama-sama dengan sejumlah lepek berbentuk objek. Obyek tampaknya total dari konteks.
This two images are from France, the cave of "Pech Merle" near "Le Cabrerets" c.17,000 - 15,000 BC. The scene depicts a landscape full of wildlife together with a number of saucer shaped objects. The objects seem totally out of context.
Kedua contoh adalah batu seni dari Toro Muerto, Peru 12-14000 tahun. Perhatikan makhluk memiliki beberapa jenis halo atau meliputi lebih dari kepala mereka (bandingkan dengan Val Camonica foto di bawah). Selain itu, di sebelah kanan gambar ada beberapa jenis objek kiri yang utama. Mungkin benda terbang aneh?
These two examples of rock art are from Toro Muerto,Peru 12-14,000 years old. Notice the beings have some sort of halo or covering over their heads (compare with the Val Camonica photo below). Also, in the right hand picture there is some sort of object left of the main being. Possibly a UFO ?
Ini adalah lukisan gua dan c.10000 SM adalah dari Val Camonica, Italia. Tampaknya untuk menggambarkan dua makhluk dalam perlindungan sesuai dengan memegang menerapkan aneh.
This cave painting is c.10,000 BC and is from Val Camonica, Italy. It appears to depict two beings in protective suits holding strange implements.
Dua gambar dari c.6000 SM Tassili, Gurun Sahara, Afrika Utara. Mereka tidak melihat apakah mereka manusia? Pemberitahuan juga disk di langit di sisi kiri gambar.
Two images c.6000 BC from Tassili, Sahara Desert, North Africa. They do not look human do they ? Also notice the disk in the sky in left hand picture.
This strange suited figure was found in Kiev and I believe its dated to 4,000 BC.
Ini adalah petroglyph ditemukan tahun 7000 di provinsi Querato, Mexico pada tahun 1966. Anda dapat melihat angka 4 dengan tangan mereka terulur lonjong besar di bawah objek memancarkan apa yang akan muncul beams penerangan.
This is a 7000 year petroglyph discovered in the province of Querato, Mexico in 1966. You can see 4 figures with their arms outstretched below a large oval object radiating what appear to be beams of light.
Lebih aneh melihat angka (asing) ini dari waktu Sego Canyon, Utah. Perkiraan hingga 5500 SM.
More strange looking figures (aliens) this time from Sego Canyon , Utah. Estimated up to 5,500 BC.
Ini adalah gambar dari buku oleh Lt. Gray. "Jurnal Dua ekspedisi dari Discovery di Utara-Barat dan Barat Australia 1837, 1838, 1839 &". Dia memimpin sebuah ekspedisi di abad ke-19 untuk beberapa gua di dekat Sungai Glenelg wilayah Depok, Northern Australia di mana dia datang di sebuah rangkaian lukisan gua. Makhluk yang disebut dengan Wandjina oleh Aboriginies yang dilukis mereka.
These are illustrations from a book by Lt. Grey. "Journals of Two Expeditions of Discovery in North-West and Western Australia 1837, 1838, & 1839". He led an expedition in the 19th century to some caves near the Glenelg River region of Kimberley, Northern Australia where he came across a series of cave paintings. The beings are called the Wandjina by the Aboriginies who painted them.
Contoh lebih lanjut Wandjina. Ini sebuah gambar dari kimberley, Australia. Mungkin tahun 5000. Beberapa orang yang percaya bahwa mereka dapat mewakili ET makhluk. Perhatikan bagaimana yang ada di tengah dan di sebelah kiri menyerupai kepala ukuran abu-abu aliens.
More examples of Wandjina. These a images from Kimberley, Australia. Possibly 5,000 years old. Some people believe they may represent ET beings. Notice how the ones in the middle and on the left resemble the head size of grey aliens.
Foto di atas adalah sejumlah entitas terkutuk ditemukan di Irak. Mereka adalah tanggal pada 5000-4500 SM. Mereka tinggal di Muzium British.
The above photo is of a number of reptilian entities found in Iraq. They are dated at 5000-4500 BC. They are housed in the british museum.
Foto ini menggambarkan angka ditemukan di Equador. Pemberitahuan mereka akan muncul ke ruang pakai cocok. Anda dapat melihat perbandingan foto dengan Apollo angkasa.
These photos depict figures found in Equador. Notice they appear to be wearing space suits. You can see a comparison photo with an Apollo astronaut.
Ini adalah sebuah gambaran dari Cina dari fiksi buku berjudul "ilustrasi Survei Aneh Negara" (c.1400 AD) dan memiliki keterangan asli berikut: "Ji Gung Tanah: Masyarakat dapat membuat mobil yang berada jauh dengan angin yang cocok. Dalam Tarng hari (c.1700 SM), Ji Gung orang yang berada di sebuah mobil westerley mencapai Yew Jo. Tarng dismantled mobil sehingga mereka tidak dapat menunjukkan kepada masyarakat ... Nanti angin timur yang datang pada mereka yang telah terbang mobil kembali ke negara mereka sendiri [5000 km] barat pf kami gateway.
This is an old Chinese illustration from a fictional book entitled "Illustrated Survey of Weird Countries" (c.1400 A.D.) and had the following original caption: "Ji Gung Land: The people could make flying cars that travelled far with a suitable wind. In Tarng's day (c.1700 B.C.), Ji Gung people flying a car on a westerley reached Yew Jo. Tarng dismantled their car so it could not be demonstrated to the people ... Later an east wind came on which he had them fly the car back to their own country [5,000 km] west pf our gateway."
Ini adalah karya seni alledgedly dari Dharamsala candi Buddha di Himachal Pradesh, India. Di sinilah Dalai Lama hidup di pengasingan. Anda hanya dapat membuat enam perak lepek berbentuk objek.
This artwork is alledgedly from the buddhist Dharamsala temple in Himachal Pradesh, India. This is where the Dalai Lama lives in exile. You can just make out six silvery saucer shaped objects.
Ini gambar dari dua memeluk dari tanggal 12 abad naskah "Annales Laurissenses" (volume / buku tentang sejarah dan peristiwa agama) dan merujuk kepada benda terbang aneh pengamatan pada tahun 776, selama pengepungan pada Sigiburg puri, Prancis. Saxon yang terkepung dan dikelilingi Perancis orang. Mereka kedua berkelahi ketika tiba-tiba sekelompok disc (berapi perisai) ternyata hovering di atas jemaat. Ternyata ke Saxon bahwa Perancis yang dilindungi oleh objek tersebut Saxon dan melarikan diri.
These images of two crusaders date from a 12th century manuscript " Annales Laurissenses" (volumes/books about historical and religion events)and refer to a UFO sighting in the year 776, during the siege on Sigiburg castle, France. The Saxons besieged and surrounded the French people. They both were fighting when suddenly a group of discs (flaming shields) appeared hovering over the top of the church. It appeared to the Saxons that the French were protected by these objects and the Saxons fled.
Bersambung di part 2..
Benarkah UFO adalah PESAWAT NAZI
from EyePod Website
Early Development
SS E-IV (Entwicklungsstelle 4), yang pembangunan unit SS gaib "Orde Black Minggu" adalah tugas dengan meneliti energi alternatif untuk membuat Ketiga Negara Jerman independen dari kelangkaan bahan bakar minyak untuk perang produksi. Pekerjaan mereka untuk mengembangkan energi alternatif dan bahan bakar.
Grup ini dikembangkan oleh 1939 yang revolusioner elektro-magnetik gravitic-mesin yang ditingkatkan Hans Coler gratis tenaga mesin menjadi energi Konverter digabungkan ke Van De Graaf band generator dan Marconi pusaran dinamo (yang bulat dari tangki air raksa) ampuh untuk membuat rotasi elektromagnetik lahan yang terpengaruh berat dan dikurangi massa. Ia ditujukan pada Thule Triebwerk (Thrustwork, a.ka. Tachyonator-7 kendaraan) dan harus diinstal pada sebuah Thule dirancang disk.
Sejak 1935 yang Thule Gesellschaft (Masyarakat) telah kepramukaan untuk remote, tdk, tertinggal pengujian tanah untuk kerajinan tersebut. Thule menemukan lokasi di Northwest Jerman yang dikenal sebagai (atau mungkin ditujukan sebagai) Hauneburg. Pada pembentukan ini pengujian tanah dan fasilitas SS E-IV unit hanya dirujuk ke disk baru Thule sebagai perang-produk yang "H-Gerat" (Hauneburg Device).
The SS E-IV (Entwicklungsstelle 4), a development unit of the SS occult “Order of the Black Sun” was tasked with researching alternative energies to make the Third Reich independent of scarce fuel oil for war production. Their work included developing alternative energies and fuels.
This group developed by 1939 a revolutionary electro-magnetic-gravitic engine which improved Hans Coler’s free energy machine into an energy Konverter coupled to a Van De Graaf band generator and Marconi vortex dynamo (a spherical tank of mercury) to create powerful rotating electromagnetic fields that affected gravity and reduced mass. It was designated the Thule Triebwerk (Thrustwork, a.ka. Tachyonator-7 drive) and was to be installed into a Thule designed disc.
Since 1935 the Thule Gesellschaft (Society) had been scouting for a remote, inconspicuous, underdeveloped testing ground for such a craft. Thule found a location in Northwest Germany that was known as (or possibly designated as) Hauneburg. At the establishment of this testing ground and facilities the SS E-IV unit simply referred to the new Thule disc as a war product- the “H-Gerat” (Hauneburg Device).
Untuk alasan keamanan masa perang adalah nama singkat untuk Haunebu pada tahun 1939 dan telah ditunjuk sebentar RFZ-5 beserta Vril's mesin setelah Hauneburg situs telah ditinggalkan di hati yang lebih cocok Vril Arado Brandenburg dasar pengujian pesawat terbang.
Awal saya Haunebu kerajinan yang sudah dibangun dua prototip adalah diameter 25 meter, memiliki awak dari delapan dan dapat mencapai kecepatan menakjubkan awal dari 4.800 km / h, tetapi di ketinggian rendah. Peningkatan lebih lanjut memungkinkan mesin untuk mencapai 17.000 km / h.
Penerbangan ketahanan adalah 18 jam. Untuk menolak suhu yang menakjubkan ini velocities baja khusus yang disebut Victalen beku Asap () telah memelopori oleh SS metallurgists khusus untuk kedua-dua Haunebu dan Vril rangkaian disk kerajinan. Haunebu yang saya memiliki dua lambung kapal dari Victalen. (Beku Asap dikembangkan di 30's)
For wartime security reasons the name was shortened to Haunebu in 1939 and was briefly designated RFZ-5 along with Vril‘s machines once the Hauneburg site was abandoned in favor of the more suitable Vril Arado Brandenburg aircraft testing grounds.
The early Haunebu I craft of which two prototypes were constructed were 25 meters in diameter, had a crew of eight and could achieve the incredible initial velocity of 4,800 km/h, but at low altitude. Further enhancement enabled the machine to reach 17,000 km/h.
Flight endurance was 18 hours. To resist the incredible temperatures of these velocities a special armor called Victalen { Frozen Smoke } was pioneered by SS metallurgists specifically for both the Haunebu and Vril series of disc craft. The Haunebu I had a double hull of Victalen. {Frozen Smoke developed in the 30’s}
The Experimental KSK Gun
Awal juga berusaha untuk model uji yang cukup banyak percobaan-gun instalasi yang kembar 60 mm KSK
(KraftStrahlKanone, Kuat Ray Cannon) yang beroperasi di bagian Triebwerk untuk daya. Ia telah mengemukakan bahwa sinar ini dari senjata laser yang dibuat itu, tetapi tidak. Jerman itu yang disebut "anachronism" gun - tidak merasa bahwa untuk jangka waktu atau keluar dari tempat.
Ketika Vril 7 telah jatuh oleh Rusia pada 1945 yang sama dilakukan mount KSK gun itu dimusnahkan dengan reruntuhan pulih dari perjuangan situs. Sehabis di jalan bola logam dan pencahayaan tungsten spirals yang dibuat atas
senjata yang tidak dapat diidentifikasi. Namun baru-baru ini telah speculated bahwa Triebwerk terhubung-bola
membangun oscillators air terjun kecil yang terhubung ke panjang barel-shrouded transmisi tangkai dibungkus dalam sebuah
presisi pencahayaan tungsten spiral, atau berliku-liku yang ampuh untuk mengirimkan energi ledak cocok untuk menyerbu sampai 4 di (100 mm) dari baja musuh. Gun instalasi yang berat, namun sangat destabilized disc dan untuk beberapa model Haunebu ringan MG MK dan meriam yang diduga diinstal.
The early models also attempted to test out a rather large experimental gun installation- the twin 60 mm KSK
(KraftStrahlKanone, Strong Ray Cannon) which operated off the Triebwerk for power. It has been suggested that the ray from this weapon made it a laser, but it was not. The Germans called it an “anachronism” gun - not belonging to that time period or out of place.
When a Vril 7 was downed by the Russians in 1945 a similar underbelly mounted KSK gun was destroyed with debris recovered from the battle site. Postwar the strange metal balls and tungsten spirals that made up
the weapon could not be identified. But recently it has been speculated that the Triebwerk-connected balls
formed cascade oscillators that were connected to a long barrel-shrouded transmission rod wrapped in a
precision tungsten spiral, or coil to transmit a powerful energy burst suitable to pierce up to 4 in (100 mm) of enemy armor. The heavy gun installation, however, badly destabilized the disc and in subsequent Haunebu models lighter MG and MK cannon were supposedly installed.
The Series Prototypes
Haunebu I terbang pada tahun 1939 dan dan kedua prototip tsb dilakukan 52 kali tes penerbangan . Pada 1942, yang diperbesar Haunebu II dari 26 meter diameter telah siap untuk penerbangan pengujian. Disk ini memiliki awak dari sembilan dan juga dapat mencapai supersonik penerbangan dari 6000 ke 21.000 km / h dengan penerbangan ketahanan dari 55 jam. Kedua ini dan dikembangkan lebih lanjut diameter 32 meter Haunebu Apakah II-Stra telah panas berteduh dari dua hulls dari Victalen. Kerajinan yang sudah dibangun dan diuji antara 1943-44. Kerajinan yang dilakukan 106 tes penerbangan.
Dengan 1944, yang menyempurnakan perang model, yang Haunebu Apakah II-Stra (Dornier STRAtospharen Flugzeug / Stratosfera Aircraft) telah diuji. Dua prototip dibangun. Mesin besar ini, beberapa cerita tinggi, yang crewed oleh 20 laki-laki. Mereka juga mampu dr bunyi ultra kecepatan melebihi 21.000 km / h. SS telah dirancang untuk menghasilkan mesin dengan tender untuk kedua Junkers dan Dornier tetapi pada akhir 1944/early 1945 Dornier telah dipilih. Yang dekat dari perang, namun dicegah Dornier dari bangunan apapun model produksi. Namun masih lebih besar adalah 71 meter diameter Haunebu III. Sebuah prototipe adalah satu-satunya dibangun sebelum akhir perang. Hal ini dan crewed oleh 32 dapat mencapai kecepatan 7000 untuk 40.000 km / h. Memiliki tiga Victalen lambung kapal. Dikatakan untuk mempunyai daya tahan penerbangan 7 hingga 8 minggu. Kerajinan yang dibuat 19 tes penerbangan. Kerajinan ini adalah untuk digunakan untuk evakuasi dan bekerja untuk Thule Vril pada bulan Maret 1945.
Lebih lanjut rencana untuk 120 meter diameter Haunebu IV yang bekerja di kerajinan tersebut tetapi tidak diketahui telah dibangun sebelum akhir perang.
The Haunebu I first flew in 1939 and both prototypes made 52 test flights. In 1942, the enlarged Haunebu II of 26 meters diameter was ready for flight testing. This disc had a crew of nine and could also achieve supersonic flight of 6,000 to 21,000 km/h with a flight endurance of 55 hours. Both it and the further developed 32 meter diameter Haunebu II Do-Stra had heat shielding of two hulls of Victalen. The craft were constructed and tested between 1943-44. The craft made 106 test flights.
By 1944, the perfected war model, the Haunebu II Do-Stra (Dornier STRAtospharen Flugzeug/Stratospheric Aircraft) was tested. Two prototypes were built. These massive machines, several stories tall, were crewed by 20 men. They were also capable of hypersonic speed beyond 21,000 km/h. The SS had intended to produce the machines with tenders for both Junkers and Dornier but in late 1944/early 1945 Dornier was chosen. The close of the war, however, prevented Dornier from building any production models. Yet larger still was the 71 meter diameter Haunebu III. A lone prototype was constructed before the close of the war. It was crewed by 32 and could achieve speeds of 7,000 to 40,000 km/h. It had a triple Victalen hull. It is said to have had a flight endurance of 7 to 8 weeks. The craft made 19 test flights. This craft was to be used for evacuation work for Thule and Vril in March 1945.
Further plans for a 120 meter diameter Haunebu IV were in the works but no such craft is known to have been constructed before the end of the war.
The Haunebu I
Terbang pertama tahun 1939 dan telah melalui 52 test flight!.
The haunebu II
Jadi di tahun 1942,versi gedenya haunebu II yang berdiameter 26m.Mampu membawa 9 orang crew dan mampu mencapai kecepatan supersonic mulai dari 6000 sampai 21000 km/jam dengan durasi terbang 55 jam!!
The haunebu II Do-Stra(Dornier STRAtospharen Flugzeug/Stratospheric Aircraft)
Yang ini bener2 buat perang sekarang..Lanjutannya berdiameter 32m,bisa menangkut 20 krew, mampu mencapai kecepatan hypersonic setara 21000km/jam punya pelindung panas dan melakukan 106 test flight!!
Proyek ini diburu oleh 2 pabrikan besar di Jerman, yaitu Junkers dan Dornier,Tetapi tender ini yang menang Dornier...
The haunebu III
diameternya 71 meter,mampu membawa32 crew dan mampu mencapai 7000 sampe 40000km/jam!! dan mampu bertahan terbang selama 7 sampai 8 minggu..
Nah yang ini lah yang dipake kabur ke antartika oleh Thule sama Vril Maret 1945(2 organisasi rahasia menyangkut proyek ini)
The haunebu IV
diameternya 120m..Sayangnya gak tau lagi kabarnya tentang ini,soalnya semenjak haunebu III dari SS sampe orang2 yang ngebuat pryek ini dilariin ke antartika.
Pilar Cahaya di langit Latvia
Truhins berkata,"Anakku berkata, Alien sedang menuju bumi!"
"Paling tidak kelihatan seperti itu." Ia menambahkan.
Pilar cahaya itu dipercaya terbentuk dari cahaya lampu jalan yang terang dan terefleksi di udara yang dipenuhi kristel es.
Langit di seluruh Eropa telah dipenuhi dengan fenomena tersebut sejak terjadinya iklim dingin yang melanda negeri itu.
Para Ilmuwan di website spaceweather.com berkata :"Pilar Truhin bukanlah jenis yang biasa, bahkan para ahli yang terkemuka tidak bisa menjelaskan dengan pasti. Pilar itu memang misterius, pilar itu memiliki puncak yang membentuk kurva dan bahkan membentuk setengah lingkaran pada dasarnya."
"Kami tidak tahu pasti - jadi teruslah memotret langit malam!"
Mata dan Tangan Tuhan (Foto NASA)
Penemuan artefak misterius di Mars
Pertama kali Mars diobservasi adalah pada abad ke-17. Dan baru 2 abad kemudian, para astronomer mengetahui adanya kemiripan antara Mars dan Bumi. Contoh, panjang 1 hari di Mars hampir sama dengan di Bumi, yang artinya Mars mengalami musim-musim seperti yang ada di bumi. Perkiraan ini memunculkan teori adanya sebuah bentuk kehidupan di Mars. Tahun 1854, William Whewell, seorang fellow di Trinity College, Cambridge mengeluarkan teori bahwa di Mars terdapat laut, daratan dan bahkan bentuk kehidupan.
Teori tentang kehidupan di Mars akhirnya benar-benar populer pada akhir abad ke-19 ketika sebuah observasi teleskopik atas permukaan Mars menemukan adanya kanal-kanal misterius. Pada tahun 1906, Seorang yang bernama Percival Lowell menerbitkan sebuah buku berjudul Mars, yang diikuti sequelnya Mars and its canals. Dalam bukunya ia berspekulasi bahwa kanal-kanal tersebut dibangun oleh peradaban yang telah lama musnah. Ide ini juga menginspirasi HG Wells untuk menulis cerita tentang Invasi alien dari Mars ke bumi dalam buku The War of the Worlds.
Beberapa wahana ruang angkasa telah dikirim untuk meneliti planet Mars, diantaranya Mariner 4, Viking dan Opportunity. Viking menemukan peningkatan kadar CO2 pada tanah Mars. Karena itu Gilbert Levin, seorang ilmuwan menyimpulkan adanya kehidupan di Mars. Sedangkan ilmuwan lainnya segera membantah dengan menyebutkan bahwa bahwa bahan kimia superoxidant pada tanah bisa saja terjadi tanpa campur tangan kehidupan. Lagipula, 4 miliar tahun yang lalu, Mars telah kehilangan medan magnetnya sehingga Ionosfer Mars tidak bisa mencegah terjadinya badai matahari atau radiasi yang menyebabkan bentuk kehidupan menjadi mustahil untuk bertahan.
Namun penemuan terbaru pada tahun 2000 menemukan unsur hematite pada permukaan Mars yang mengindikasikan adanya air di masa lampau. Yang lebih mengejutkan juga ditemukan adanya selokan-selokan pada permukaannya. Pada tahun 2004, NASA mengumumkan bahwa pada masa lampau Mars adalah sebuah planet basah. Penyelidikin lanjutan pada tahun 2006 juga mengkonfirmasi adanya penemuan selokan-selokan air tersebut.
Pada Desember 2006, Mars Global Surveyor menemukan adanya pergeseran bentuk sedimen dan celah pada permukaan Mars. Para ilmuwan menyimpulkan pergeseran itu terjadi akibat aliran air, yang berarti pada permukaan Mars saat ini masih terdapat air dalam bentuk aslinya.
Misi Mars terbaru adalah Phoenix Lander yang diluncurkan pada 25 Mei 2008. Phoenix juga menemukan adanya kandungan air pada bebatuan Mars.
Walaupun masih diadakan penelitian intensif mengenai Mars, beberapa foto yang diambil oleh wahana antariksa menemukan beberapa gambar aneh. Mungkin banyak yang sudah mengetahui wajah yang terukir pada planet Mars yang sangat terkenal itu. Tapi bagi yang belum mengetahuinya, pada akhir tahun 1976, Viking yang memotret permukaan planet Mars mendapatkan sebentuk wajah pada planet Mars. Inilah foto tersebut.
Sejak foto tersebut muncul untuk pertama kalinya, maka spekulasi tentang adanya extra terestrial di Mars kembali muncul. foto-foto berikutnya juga memunculkan tanda tanya yang lebih besar lagi. lihatlah beberapa diantaranya :
Penemuan monumen kolosal di permukaan Mars
Bahkan bukan hanya tengkorak raksasa, di foto dibawah ini juga terlihat adanya ukiran hewan.
Foto dibawah ini sebenarnya adalah foto yang sama dengan lokasi penemuan tengkorak raksasa dan ukiran hewan diatas. Namun pada foto kali ini, yang diambil pada situs NASA menunjukkan adanya manipulasi foto yang halus. Tengkorak dan ukiran hewan telah dihilangkan. Para peneliti UFO percaya pemerintah/NASA telah menghapusnya.
Penemuan tengkorak manusia di Mars
Foto pertama ini berasal dari NASA, tengkorak manusia yang ada di dalam gambar tersebut pertama kali diidentifikasi oleh Eduardo Lucena dari Brazil.
Tengkorak pada foto kedua dibawah ini pertama kali diidentifikasi oleh Michael Middleton dari Australia.
Penemuan tengkorak hewan di Mars
Penemuan sebuah patung manusia di Mars
Pertama kali diidentifikasi oleh Marcela Bravo pada tahun 2008.
Apabila patung tersebut dilihat dari sisi sebaliknya, maka posisi patung tersebut persis seperti huruf Hieroglyph Mesir yang berarti "Ibu dan Anak" (lihat gambar dibawah)
Sedangkan sederetan simbol dibawah ini adalah kode-kode yang ditemukan di sebuah kuil kuno di Brazil pada tahun 1753. Dalam foto-foto yang dihasilkan oleh tiga ekspedisi ke Mars terlihat adanya simbol yang sama tertera di permukaan Mars, sama dengan simbol berbentuk seperti angka 5 yang diberi warna biru. Kuil Brazil tersebut ditemukan di sebuah kota kuno dengan struktur bangunan yang rumit dengan batu-batuan megalitik yang besar. Hal ini semakin meneguhkan para Ufolog yang mempercayai bahwa peradaban kuno umat manusia berasal dari planet lain.
Penemuan objek-objek aneh lainnya
Objek aneh di bawah ini pertama kali diidentifikasi oleh Salvatore Valentin Carta dari Argentina. Benda ini jelas menunjukkan perbedaan yang sangat mencolok dalam bentuknya dengan benda-benda lain di sekitarnya. Jelas objek di bawah ini adalah sebuah anomali.
Penemuan Gua misterius dan Balok Kayu di Mars
Gua Misterius
Gambar yang diambil NASA ini menunjukkan adanya sebuah gua seperti pintu yang misterius pada dasar sebuah formasi bukit di Mars. Orang yang pertama mengidentifikasi pintu tersebut bukanlah ilmuwan NASA melainkan seorang pembaca web Cnews dari Rusia bernama Alexander Novgorodov. Ia melihat sebuah struktur seperti buatan manusia di kaki bukit. Gambar ini diambil oleh pesawat Reconnaissance Orbiter.
Para peneliti mengemukakan kemungkinan bahwa pintu tersebut adalah sebuah hasil dari erosi iklim. Namun tetap saja pintu itu menjadi perbincangan hangat mengingat bentuknya yang unik.
Bentuk bukit yang seperti air mata ini terletak di tengah-tengah wilayah beku planet Mars. Mars adalah rumah dari gunung terbesar di seluruh planet dan lembahnya adalah yang terdalam dari seluruh planet yang pernah ditemukan. Dan Mars juga satu-satunya planet yang paling mungkin dapat menampung kehidupan manusia. Beberapa tanaman terbukti dapat hidup pada tekanan CO2 rendah seperti atmosfer Mars.
Kayu ?
Foto dibawah ini diambil oleh Mars Rover, dan yang terekam di dalam foto tersebut membuat para ahli kebingungan. Apakah itu sepotong kayu ? Foto itu pertama kali dirilis pada tahun 2004.
Segera dunia internet menjadi ramai dengan perbincangan dan teori konspirasi. Sebuah situs bernama TheCrit.com bahkan mengatakan bahwa NASA pernah menyatakan bahwa Mars adalah sebuah dunia gurun yang memiliki hutan lebat. Dan itu tidak pernah dibuka kepada publik.
Para peneliti yang skeptis menyatakan bahwa gambar kayu tersebut kemungkinan didapat dari hasil pareidolia - sebuah stimulus acak yang dipersepsikan memiliki signifikasi bentuk. Seperti awan yang kadang terlihat memiliki bentuk tertentu
Hujan Alien di Kerala
Hujan yang pertama jatuh di distrik Kottayam dan Idukki di wilayah selatan India. Bukan hanya hujan berwarna merah, 10 hari pertama dilaporkan turunnya hujan berwarna kuning, hijau dan bahkan hitam. Setelah 10 hari, intensitas curah hujan mereda hingga September. Hujan tersebut turun hanya pada wilayah yang terbatas dan biasanya hanya berlangsung sekitar 20 menit per hujan. Para penduduk lokal menemukan baju-baju yang dijemur berubah warna menjadi merah seperti darah. Penduduk lokal juga melaporkan adanya bunyi ledakan dan cahaya terang yang mendahului turunnya hujan yang dipercaya sebagai ledakan meteor.
Contoh air hujan tersebut segera dibawa untuk diteliti oleh pemerintah India dan ilmuwan. Salah satu ilmuwan independen yang menelitinya adalah Godfrey Louis dan Santosh Kumara dari Universitas Mahatma Gandhi. Mereka mengumpulkan lebih dari 120 laporan dari penduduk setempat dan mengumpulkan sampel air hujan merah dari wilayah sepanjang 100 km. Pertama kali mereka mengira bahwa partikel merah di dalam air adalah partikel pasir yang terbawa dari gurun Arab. Hal ini pernah terjadi pada Juli 1968 dimana pasir dari gurun sahara terbawa angin hingga menyebabkan hujan merah di Inggris. Namun mereka menemukan bahwa unsur merah di dalam air tersebut bukanlah butiran pasir, melainkan sel-sel yang hidup.
Komposisi sel tersebut terdiri dari 50% Karbon, 45% Oksigen dan 5% unsur lain seperti besi dan sodium, konsisten dengan komponen sel biologi lainnya, dan sel itu juga membelah diri. Sel itu memiliki diameter antara 3-10 mikrometer dengan dinding sel yang tebal dan memiliki variasi nanostruktur didalam membrannya. Namun tidak ada nukleus yang dapat diidentifikasi. Setiap meter kubik sampel yang diambil, terdapat 100 gram unsur merah. Jadi apabila dijumlah, maka dari Juli hingga September terdapat 50 ton partikel merah yang tercurah ke Bumi.
Di Universitas Sheffield, Inggris, seorang ahli mikrobiologis bernama Milton Wainwright mengkonfirmasi bahwa bahwa unsur merah tersebut adalah sel hidup. Hal ini dinyatakan karena Wainwright berhasil menemukan adanya DNA dari unsur sel tersebut walaupun ia belum berhasil mengekstraknya.
Karena partikel merah tersebut adalah sel hidup, maka para ilmuwan mengajukan teori bahwa partikel merah itu adalah darah. Menurut mereka, kemungkinan batu meteor yang meledak di udara telah membantai sekelompok kelelawar di udara. Namun teori ini ditolak karena tidak adanya bukti-bukti yang mendukung seperti sayap kelelawar yang jatuh ke bumi.
Dengan menghubungkan antara suara ledakan dan cahaya yang mendahului hujan tersebut, Louis mengemukakan teori bahwa sel-sel merah tersebut adalah makhluk ekstra terestrial. Louis menyimpulkan bahwa materi merah tersebut datang dari sebuah komet yang memasuki atmosfer bumi dan meledak di atas langit India.
Sebuah studi yang dilakukan oleh mahasiswa doktoral dari Universitas Queen, Irlandia yang bernama Patrick McCafferty menemukan catatan sejarah yang menghubungkan hujan berwarna dengan ledakan meteor. McCafferty menganalisa 80 laporan mengenai hujan berwarna, 20 laporan air berubah menjadi darah dan 68 contoh fenomena mirip seperti hujan hitam, hujan susu atau madu yang turun dari langit. 36 persen dari contoh tersebut ternyata terhubung dengan aktivitas meteor atau komet. Peristiwa-peristiwa tersebut terjadi mulai dari Romawi kuno, Irlandia dan Inggris abad pertengahan dan bahkan Kalifornia abad ke-19. McCafferty mengatakan, "kelihatannya ada hubungan yang kuat antara laporan hujan berwarna dengan aktivitas meteor, Hujan merah Kerala cocok dengan pola-pola tersebut dan tidak dapat diabaikan begitu saja."
Jadi, apakah hujan merah di Kerala berasal dari luar bumi ? Sebagian ilmuwan yang skeptis serta merta menolak teori ini. Namun sebagian ilmuwan lain yang belum menemukan jawabannya segera melirik kembali ke sebuah teori usang yang diajukan oleh ahli fisika Sir Fred Hoyle dan Dr Chandra Wickramasinghe, teori yang disebut Panspermia, yaitu sebuah teori yang menyatakan bahwa kehidupan di bumi ini berasal dari luar angkasa.
Menurut kedua ilmuwan tersebut pada mulanya di luar angkasa terdapat awan gas antar bintang yang mengandung bakteri. Ketika awan itu mengerut karena gravitasi untuk membentuk sistem bintang, bakteri yang ada di dalamnya tetap bertahan hidup di dalam komet. Ketika komet itu terkena sinar matahari, panas matahari mencairkan permukaan es pada komet, bakteri-bakteri tersebut lolos dan tersapu ke planet-planet terdekat. Teori ini juga didasarkan pada argumen Charles darwin bahwa sesungguhnya bakteri memiliki karakteristis "luar bumi".
Mungkinkah mereka benar ?
Arak-arakan UFO menerangi langit Inggris
kelompok-kelompok cahaya lebih dari 100 lingkaran terlihat di seluruh Inggris dan Belanda membuat terkesima para penduduk yang menyaksikan parade luar biasa ini, satu armada besar UFO.
Para penduduk tersebut menyaksikan objek terang itu menari-nari dan saling membentuk formasi sebelum menghilang secara misterius. Penampakan terbaru terjadi pada hari minggu tanggal 31 Mei 2009 ketika objek itu terlihat di dua tempat, Merseyside dan Lincoln. Hari-hari sebelumnya, penampakan serupa terjadi di Cambridgshire dimana satu saksi menyatakan melihat masing-masing objek cahaya itu memiliki ukuran sebesar rumah.
Fenomena ini telah mendorong para pejabat pertahanan setempat melihat kepada catatan penerbangan masing-masing dan di tempat lain membuat para fans UFO di Eropa melonjak kegirangan.
Seorang insinyur bernama Paul Slight, 54 tahun, mengambil foto-foto dengan kamera ponselnya ketika objek-objek itu sedang melayang diatas Lincoln pada pukul 10.30 malam sementara ia sedang bersepeda ke rumahnya. Ada 26 objek pada mulanya, saling membentuk formasi dan saling berkejaran seperti sedang bermain dengan riang. "Setelah itu, 7 objek lagi tiba dan meliuk-liuk diantara kerumunan objek yang lain. Setelah 5 menit bergerak kesana-kemari, mereka menggantung di udara selama sedetik, lalu melesat ke atas dan menghilang.
Seorang juru bicara Angkatan Udara Inggris di Cranwell mengatakan bahwa basis penerbangan mereka tutup selama seminggu sehingga cahaya-cahaya itu bukan berasal dari pesawat angkatan udara. Namun seorang mantan pejabat militer mengklaim bahwa cahaya-cahaya itu dilepaskan oleh pesawat jet untuk mensimulasi jalur rudal untuk menguji sistem radar kapal tempur kerajaan Inggris, HMS Daring.
HMS Daring, yang saat penampakan itu terjadi sedang berlabuh di Liverpool menggunakan senjata yang diaktivasi dengan radar. Di katakan bahwa cahaya-cahaya yang terlihat adalah sebuah metode untuk menguji sistem pertahanannya.
Di Cambridgeshire, seorang bankir bernama Scott Boswell yang berumur 37 tahun mengatakan bahwa ia menyaksikan lebih dari 100 cahaya beterbangan diatas rumahnya di Hincingbrooke. Mantan tentara dan pilot itu berkata,"Aku tahu cahaya itu bukan berasal dari pesawat - Saat itu sunyi senyap. Tidak ada suara pesawat terbang"
"Aku juga pernah menjadi tentara selama satu dekade. Jadi aku bisa segera mengetahui apakah cahaya itu berasal dari sinyal api pesawat atau balon cuaca. Mengenai objek-objek yang kulihat, aku benar-benar tidak tahu dari mana mereka berasal."
Pada malam yang sama, 27 Mei 2009, sekitar pukul 11.30 malam, seorang pemilik rumah penginapan bernama Auberon Hedgecoe, 40 tahun yang tinggal di dekat Huntington juga mengatakan tidak ada suara pesawat yang mengiringi penampakan itu.
Keluarga Hedgecoe mengaku melihat lebih dari 50 cahaya di Huntington dan masing-masing sebesar sebuah rumah. "Mereka terbang dengan dengan formasi 15-15 dan selang beberapa menit, lebih banyak lagi yang muncul. Objek itu bukan pesawat dan juga bukan balon udara.
Namun pada malam terjadi penampakan di Lincoln, seorang wanita menghubungi koran lokal dan mengatakan bahwa objek terang diatas Lincoln sesungguhnya adalah lentera Cina yang dilepas untuk merayakan resepsi pernikahannya. Nick Poe, seorang mantan peneliti UFO di Departemen pertahanan Inggris mendukung pernyataan ini. "aku tidak bermaksud untuk menolak fenomena UFO, namun aku berani mengatakan bahwa 99% penampakan UFO diakibatkan oleh lentera-lentera seperti itu."
Apakah parade yang terlihat adalah parade lentera Cina ? apabila lentera, tidak menjelaskan bagaimana cepatnya benda itu melesat dan menghilang. Dan apabila lentera, mengapa penampakan itu sampai terlihat di Belanda ? Mungkin kita bisa melihat kembali foto-foto diatas dan memutuskan sendiri apa yang kita percayai.
10 Fenomena penuh misteri di Luar Angkasa
1. Tabrakan Antar Galaksi
Ternyata galaksi pun dapat saling “memakan” satu sama lain. Yang lebih mengejutkan adalah galaksi Andromeda sedang bergerak mendekati galaksi Bima Sakti kita. Gambar di atas merupakan simulasi tabrakan Andromeda dan galaksi kita , yang akan terjadi dalam waktu sekitar 3 milyar tahun.
Credit: F. Summers/C. Mihos/L. Hemquist
2. Quasar
Quasar tampak berkilau di tepian alam semesta yang dapat kita lihat. Benda ini melepaskan energi yang setara dengan energi ratusan galaksi yang digabungkan. Bisa jadi quasar merupakan black hole yang sangat besar sekali di dalam jantung galaksi jauh. Gambar ini adalah quasar 3C 273, yang dipotret pada 1979.
Credit: NASA-MSFC
3. Materi Gelap (Dark Matter)
Para ilmuwan berpendapat bahwa materi gelap (dark matter) merupakan penyusun terbesar alam semesta, namun tidak dapat dilihat dan dideteksi secara langsung oleh teknologi saat ini. Kandidatnya bervariasi mulai dari neotrino berat hingga invisible black hole. Jika dark matter benar-benar ada, kita masih harus membutuhkan pengetahuan yang lebih baik tentang gravitasi untuk menjelaskan fenomena ini.
Credit: Andrey Kravtsov
4. Gelombang Gravitasi (Gravity Waves)
Gelombang gravitasi merupakan distorsi struktur ruang-waktu yang diprediksi oleh teori relativitas umum Albert Einstein. Gelombangnya menjalar dalam kecepatan cahaya, tetapi cukup lemah sehingga para ilmuwan berharap dapat mendeteksinya hanya melalui kejadian kosmik kolosal, seperti bersatunya dua black hole seperti pada gambar di atas. LIGO dan LISA merupakan dua detektor yang didesain untuk mengamati gelombang yang sukar dipahami ini.
Credit: Henze/NASA
5. Energi Vakum
Fisika Kuantum menjelaskan kepada kita bahwa kebalikan dari penampakan, ruang kosong adalah gelembung buatan dari partikel subatomik “virtual” yang secara konstan diciptakan dan dihancurkan. Partikel-partikel yang menempati tiap sentimeter kubik ruang angkasa dengan energi tertentu, berdasarkan teori relativitas umum, memproduksi gaya antigravitasi yang membuat ruang angkasa semakin mengembang. Sampai sekarang tidak ada yang benar-benar tahu penyebab ekspansi alam semesta.
Credit: NASA-JSC-ES&IA
6. Mini Black Hole
Jika teori gravitasi “braneworld” yang baru dan radikal terbukti benar, maka ribuan mini black holes tersebar di tata surya kita, masing-masing berukuran sebesar inti atomik. Tidak seperti black hole pada umumnya, mini black hole ini merupakan sisa peninggalan Big Bang dan mempengaruhi ruang dan waktu dengan cara yang berbeda.
Credit: NASA-MSFC
7. Neutrino
Neutrino merupakan partikel elementer yang tak bermassa dan tak bermuatan
yang dapat menembus permukaan logam. Beberapa neutrino sedang menembus tubuhmu saat membaca tulisan ini. Partikel “phantom” ini diproduksi di dalam inti bintang dan ledakan supernova. Detektor diletakkan di bawah permukaan bumi, di bawah permukaan laut, atau ke dalam bongkahan besar es sebagai bagian dari IceCube, sebuah proyek khusus untuk mendeteksi keberadaan neutrino.
Credit: Jeff Miller/NSF/U. of Wisconsin-Madison
8. Ekstrasolar Planet (Exoplanet)
Hingga awal 1990an, kita hanya mengenal planet di tatasurya kita sendiri. Namun, saat ini astronom telah mengidentifikasi lebih dari 200 ekstrasolar planet yang berada di luar tata surya kita. Pencarian bumi kedua tampaknya belum berhasil hingga kini. Para astronom umumnya percaya bahwa dibutuhkan teknologi yang lebih baik untuk menemukan beberapa dunia seperti di bumi.
Credit: ESO
9. Radiasi Kosmik Latarbelakang
Radiasi ini disebut juga Cosmic Microwave Background (CMB) yang merupakan sisa radiasi yang terjadi saat Big Bang melahirkan alam semesta. Pertama kali dideteksi pada dekade 1960 sebagai noise radio yang nampak tersebar di seluruh penjuru alam semesta. CBM dianggap sebagai bukti terpenting dari kebenaran teori Big Bang. Pengukuran yang akurat oleh proyek WMAP menunjukkan bahwa temperatur CMB adalah -455 derajat Fahrenheit (-270 Celsius).
10. Antimateri
Seperti sisi jahat Superman, Bizzaro, partikel (materi normal) juga mempunyai versi yang berlawanan dengan dirinya sendiri yang disebut antimateri. Sebagai contoh, sebuah elektron memiliki muatan negatif, namun antimaterinya positron memiliki muatan positif. Materi dan antimateri akan saling membinasakan ketika mereka bertabrakan dan massa mereka akan dikonversi ke dalam energi melalui persamaan Einstein E=mc2. Beberapa desain pesawat luar angkasa menggabungkan mesin antimateri
Jatuhnya UFO di Rusia Tahun 1969 TERUNGKAP !!
Beberapa waktu yang lalu, rekaman video yang disebut sebagai otopsi alien muncul ke permukaan. Dalam rekaman itu disebut bahwa alien yang diotopsi berasal dari Roswell. Namun kemudian terungkap bahwa rekaman video tersebut adalah karya brilian dari seorang seniman bernama Ray Santilli. Jadi ketika rekaman otopsi lain muncul, publik lebih berhati-hati menanggapinya. Demikian pula dengan rekaman ini.
Jatuhnya UFO di Rusia tahun 1969 merupakan sebuah kasus yang berasal dari apa yang disebut "Secret KGB Files", sejenis X-FILE nya Amerika. Informasi tentang jatuhnya UFO ini disebut bocor akibat ada oknum yang telah menyelundupkan informasi tersebut keluar ketika Negara Uni Sovyet bubar. Konon pennyelundup informasi itu dibayar $10.000 agar mau membawanya keluar dari arsip KGB. Informasi ini pertama kali ditampilkan ke publik dalam acara TV TNT pada tanggal 13 September 1998 dengan judul "The secret UFO Files of the KGB". Acara itu menampilkan rekaman video dan foto-foto ekskavasi pesawat UFO dan otopsi terhadap tubuh alien.
Menurut file rahasia tersebut, peristiwa tersebut terjadi di kota Sverdlovsky yang dahulu pada jaman Uni Sovyet bernama Yekaterinburg. Pertama dilaporkan terjadi sebuah tabrakan keras pada Maret 1969. Kemudian lokasi kejadian segera diamankan oleh milter Rusia dan satu tubuh alien yang sudah mati ditemukan di dalam pesawat tersebut. Pesawat dan sisa tubuh alien tersebut segera dibawa ke sebuah lokasi rahasia. dan tubuh itu segera diotopsi. Proses ekskavasi dan otopsi tersebut diabadikan dengan kamera foto dan kamera video. Proses otopsi hanya menunjukkan bagian perut dan lengan dari mayat tersebut. Dilihat dari ukuran perut dan lengan tersebut, dipastikan alien tersebut bertubuh kecil.
Para peneliti yang menyelidiki rekaman video ekskavasi menemukan hal-hal yang mungkin meneguhkan keaslian rekaman tersebut. Misalnya, seragam petugas militer yang digunakan persis seperti yang digunakan oleh personel militer pada tahun 1969. Truk yang terihat di rekaman tersebut adalah model Circa tahun 1950 model ZIS151 yang sudah lama tidak digunakan oleh personel militer. Jika rekaman itu adalah sebuah hoax atau tipuan, maka penipu tersebut akan kesulitan menemukan truk tersebut sebagai alat penipuannya. Semua elemen yang terlihat dalam rekaman tersebut terlihat alami seperti gerakan para personel militer, timing film tersebut dan pesawat UFO itu sendiri.
Beberapa dokumen lain bahkan juga ikut mengkonfirmasikan terjadinya peristiwa tersebut. Seorang saksi mata berani bersumpah bahwa peristiwa tersebut benar-benar terjadi. Dan satu bukti yang lain adalah, pada rekaman otopsi, terlihat adanya personel yang mengenakan topi dan gaun jenis tertentu yang ternyata merupakan pakaian kedokteran yang umum pada tahun itu.
Ruangan yang dipakai untuk otopsi terlihat wajar tanpa ada dekorasi yang berarti. 3 orang pria berumur antara 20 hingga 30 tahunan sedang melakukan otopsi dan seorang wanita sedang mencatat proses otopsi tersebut. Wanita itu diidentifikasi sebagai stenograf KGB bernama OA Pshonikina. Perut dan lengan alien tersebut ditaruh di atas meja dan disampingnya ada dokumen yang mendukung proses otopsi tersebut.
Fakta Unik Tentang Black Hole (Lubang Hitam) !!
Fakta-fakta unik lubang hitam black hole
Cahaya melengkung begitu dalam di dekat lubang hitam sehingga apabila Anda berada dekatnya dan berdiri membelakangi, Anda akan dapat melihat berbagai bayangan dari setiap bintang di jagat raya, dan dapat melihat bagian belakang dari kepala Anda sendiri.
Di bagian dalam sebuah lubang hitam, ketentuan-ketentuan soal jarak dan waktu berlaku kebalikan: seperti halnya saat ini Anda tidak dapat menghindar dari perjalanan menuju masa depan, di dalam lubang hitam Anda tidak dapat mengelak dari singularitas sentral.
Apabila Anda berdiri pada sebuah jarak aman dari lubang hitam dan melihat seorang teman terjatuh ke dalamnya, dia akan terlihat bergerak melamban dan hampir berhenti ketika sampai di tepian event horizon. Bayangan teman itu akan memudar dengan sangat cepat. Sayangnya, dari sudut pandangnya sendiri dia akan melintasi event horizon dengan aman, dan akan bertemu dengan ajalnya di singularitas.
Lubang-lubang hitam adalah objek-objek yang paling sederhana di jagat raya. Anda dapat menggambarkannya secara utuh dengan hanya mengetahui massa, olakan, dan muatan listriknya. Sebaliknya, untuk melukiskan secara utuh sebutir debu saja, Anda harus menjelaskan posisi dan kondisi seluruh atomnya.
Seperti yang ditemukan Hawking, lubang-lubang hitam dapat menguap, tetapi dengan sangat lambat. Bahkan untuk seukuran massa sebuah gunung akan bertahan selama sepuluh miliar tahun, dan untuk massa yang sama dengan matahari proses penguapan akan selesai setelah 10^ 67 tahun.
Lubang hitam tidak meradiasikan cahaya, dan sebuah objek yang terjatuh ke dalamnya tidak akan mampu lagi memancarkan cahayanya. Semua itu menjadikan upaya mendeteksi lubang hitam akan sangat menantang. Hanya ketika sebuah lubang hitam berada dalam wujudnya yang kembar dan efek gravitasi menyebabkan pasangannya itu menghasilkan gas, kita dapat mendeteksi sinar-X. Sinar yang berasal dari piringan-piringan di sekitar lubang hitam terlihat sangat mirip dengan sinar yang berasal dari piringan-piringan di sekitar bintang-bintang neutron.
Anda dapat pula menduga keberadaan sebuah lubang hitam di pusat sejumlah galaksi apabila bintang-bintang bergerak sangat cepat di sekitar sejumlah objek yang tidak terlihat.
Kumpulan Bintang Membentuk Tanda Tanya
Teleskop ini menunjukkan sekelompok kumpulan bintang yang beriteraksi satu dengan lain. Gambar tersebut dikeluarkan untuk memperingati 19 tahun peluncuran Hubble.
Pancuran kosmik bintang, gas, serta debu tersebut disebut oleh Badan Antariksa AS (NASA) sistem Arp 194. Cahaya oranye pada bagian atas diyakini sebagai hamparan galaksi yang berada pada proses menyatu dalam satu himpunan kelompok bintang.
Pada bagian bawah kumpulan bintang, terdapat daerah dengan warna biru cerah yang merupakan arus klaster bintang ’super’. Klaster ini disebut NASA sebagai pancuran kumpulan bintang muda. Gambar berupa ‘titik’ di bagian paling bawah dari wujud kumpulan bintang yang menyerupai tanda tanya itu merupakan galaksi spiral tunggal.
Sejak diluncurkan pada 25 April 1990, Hubble telah melakukan lebih dari 880.000 observasi dan mendokumentasikan 570.000 gambar lebih dari 29.000 obyek ruang angkasa. Posisi Hubble di luar atmosfer bumi memungkinkannya mengabadikan gambar hampir tanpa ada gangguan pencahayaan.
Bulan depan, pesawat ulang-alik ruang angkasa Atlantis yang mengangkut perlengkapan mekanik diluncurkan untuk mengadakan perawatan Hubble yang masih dioperasikan hingga 5 tahun mendatang. Pengganti Hubble, James Webb, baru diluncurkan pada 2013.
Galaksi Bimasakti Terancam bertabrakan Sengan Awan Raksasa
Tabrakan dahsyat yang diperkirakan terjadi antara 20-40 juta tahun lagi akan menghasilkan kembang api raksasa yang spektakuler sekaligus memusnahkan segala bentuk-bentuk kehidupan.Objek tersebut diberi nama Awan Smith, diambil dari nama GailSmith, seorang astronom AS yang mendeteksinya pertama kali pada tahun 1963 saat meneliti di Universitas Leiden, Belanda.
Sejak ditemukan, para astronom masih berdebat apakah awan tersebut benar-benar mendekati galaksi Bimasakti atau menjauhinya. Rekaman data yang ada selama ini masih terbatas dan tidak jelas apakah objek tersebut bagian dari kabut Bimasakti atau masih bergerak ke arahnya.
Sejauh ini, para peneliti hanya mendeteksi gas dan tidak ada satupun bintang di dalamnya. Satu-satunya cara melihtanya adalah dengan teleskop radio karena gas dingin tidak memancarkan cahaya, tetapi memantulkan gelombang radio.
Jika dilihat dari Bumi, lebar gumpalan awan tersebut sebanding dengan 30 kali lebar Bulan.
Dari kepala ke ujung ekornya cukup untuk menyelimuti rasi bintang Orion. Hasil pengamatan baru menggunakan teleskop radio terkendali paling besar di dunia, Teleskop Green Bank (GBT) di Virginia Barat, AS,menunjukkan bahwa objek tersebut bergerak ke arah galaksi Bimasakti.
Bahkan seperti dilaporkan gabungan tim astronom dari Observatorium Astronomi Radio Nasional AS (NRAO) dan Universitas Winconsin Whitewater dalam pertemuan Masyarakat Astronomi Amerika ke-211 di Austin, Texas baru-baru ini, gaya dorongnya telah menyentuh kabut Bimasakti.
“Jika tabrakan terjadi, hal tersebut akan memicu lahirnya formasi bintang-bintang baru. Akan banyak bintang raksasa yang terbentuk, berumur pendek, dan meledak sebagai supernova yang memancarkan cahaya menyilaukan,” ujar Ketua tim peneliti, DR. Felix Lockman, dari NRAO.
Sebab, Awan Smith membawa energi sangat besar berupa gas hidrogen yang cukup untuk membentuk jutaan bintang seukuran Matahari. Awan Smith merupakan gumpalan gas yang berukuran panjang mencapai 11.000 tahun cahaya dan lebar 2.500 tahun cahaya.
Objek tersebut saat ini berada 40.000 tahun cahaya dari Bumi dan 8.000 tahun cahaya dari piringan Bimasakti.Objek yang pantas disebut kabut monster di ruang kosmos ini bergerak dengan kecepatan 240 kilometer perdetik dan diperkirakan menabrak piringan galaksi Bimasakti dengan kemiringan 45 derajat.
Tabrakan akan terjadi di pinggir piringan Bimasakti yang jarak ke pusatnya hampir sama dengan jarak tata surya kita ke pusat galaksi. Namun, posisinya jauh dari tata surya kita, diperkirakan berjarak 90 derajat terhadap pusat piringan.
“Kami tidak tahu dari mana asalnya, apalagi orbitnya membingungkan, namun kami katakan bahwa ia mulai berinteraksi dengan bagian terluar Bimasakti,” tandas Lockman.bertabrakan.Bangunan Unik dan Misterius
Bagaimana membuat piramida, berapa lama waktu untuk menyelesaikannya, dan berapa banyak orang yang mengerjakannya? Sejak lama para pakar masih belum bisa memberikan jawaban memuaskan.
Misteri Piramida Mesir
Banyak pakar menduga piramida dibangun dari bagian bawah terus ke atas. Tangga naik, untuk meletakkan batu-batu di atasnya, menggunakan punggung bukit. Setelah bagian tertinggi rampung, maka bukit tersebut dipangkas habis. Dengan demikian yang tersisa hanyalah piramida.
Yang masih sukar diperkirakan adalah bagaimana membawa batu seberat dua ton ke atas. Kalau dengan kerekan, berapa besar kerekannya? Kalau dengan batang pohon, bagaimana menggelindingkan batu yang demikian berat itu? Masalahnya, salah perhitungan sedikit saja, nyawa terancam melayang. lni karena bentuk piramida Mesir sangat landai, tidak berundak sebagaimana piramida Amerika Selatan.
Ditafsirkan, piramida dikerjakan selama berpuluh-puluh tahun. Bahan bangunan kemungkinan besar berasal dari sepanjang sungai Nil dan daerah-daerah di sekitar tempat piramida berdiri.
Beberapa tahun lalu pakar-pakar Jepang, Prancis, dan negara-negara maju pemah melakukan eksperimen untuk membuat piramida tiruan. Mereka menggunakan alat-alat berat dan alat-alat modern, termasuk helikopter sebagai alat pengangkut batu.
Pada tahap pertama. mereka mengawalinya dari bagian bawah. Ternyata pembangunan piramida tidak rampung. Begitu pula ketika dimulai dari bagian atas.
Mengapa teknologi masa kini tidak mampu menyaingi teknologi purba? Benarkah pekerja-pekerja Mesir dulu dibantu tenaga gaib para jin dan dewa sehingga berhasil mendirikan bangunan supermonumental itu?
Piramida Mesir tidak dibuat sembarangan. Ada kaidah-kaidah tertentu yang harus ditaati. Pada bagian atas piramida terdapat sebuah lubang. Lubang ini menghadap ke arah matahari terbit. Hal ini tentu dimaklumi karena bangsa Mesir purba menganggap dewa Ra (Matahari) sebagai dewa tertinggi.
Yang unit adalah The Great Pyramid Giza, memiliki ukuran, posisi, yang 100% identik dengan rasi bintang Orion. Lihat gambar dibawah ini:
Menurut bangsa Mesir kuno, sabuk Orion merupakan tempat Dewa Osiris bersemayam. Yang jelas bukti The Great Pyramid diatas menunjukkan bahwa 4.600 tahun yang lalu, seseorang, entah siapa, mengenal dengan teramat baik pengetahuan tentang bumi dan jagat raya. Bahkan melebihi dengan pengetahuan dunia modern saat ini.
Misteri Candi Borobudur
Di Indonesia juga ada bangunan raksasa yang masih banyak misteri tak terpecahkan. Yaitu Candi Borobudur.
Menurut sejarah Candi Borobudur dibangun oleh Raja Smaratungga salah satu raja kerajaan Mataram kuno dari dinasti Syailendra pada abad ke-8. Menurut legenda Candi Borobudur dibangun oleh seorang arsitek bernama Gunadharma, namun kebenaran berita tersebut secara hirtoris belum diketahui secara pasti.
Kalau kita lihat dari kejauhan, Borobudur akan tampak seperti susunan bangunan berundak atau semacam piramida dan sebuah stupa. Berbeda dengan piramida raksasa di Mesir dan Piramida Teotihuacan di Meksiko Candi Borobudur merupakan versi lain bangunan piramida. Piramida Borobudur berupa kepunden berundak yang tidak akan ditemukan di daerah dan negara manapun.
Sedangkan ketika dilihat dari udara, bentuk Candi Borobudur mirip dengan teratai. Teratai memang salah satu dari simbol-simbol yang dipakai dalam penghormatan (puja) agama Buddha, melambangkan kesucian, mengingatkan umat Buddha untuk senantiasa menjaga pikiran dan hati tetap bersih meski berada di lingkungan yang ‘tidak bersih’
Tahun 1930-an W.O.J. Nieuwenkamp pernah memberikan khayalan ilmiah terhadap Candi Borobudur. Didukung penelitian geologi, Nieuwenkamp mengatakan bahwa Candi Borobudur bukannya dimaksud sebagai bangunan stupa melainkan sebagai bunga teratai yang mengapung di atas danau. Danau yang sekarang sudah kering sama sekali, dulu meliputi sebagian dari daerah dataran Kedu yang terhampar di sekitar bukit Borobudur. Foto udara daerah Kedu memang memberi kesan adanya danau yang amat luas di sekeliling Candi Borobudur.
Menurut kitab-kitab kuno, sebuah candi didirikan di sekitar tempat bercengkeramanya para dewa. Puncak dan lereng bukit, daerah kegiatan gunung berapi, dataran tinggi, tepian sungai dan danau, dan pertemuan dua sungai dianggap menjadi lokasi yang baik untuk pendirian sebuah candi.
Yang menarik dari Candi Borobudur adalah nama arsiteknya, yang bernama Gunadharma. Tapi siapakah Gunadharma?
Tidak ada catatan sejarah mengenai tokoh bernama Gunadharma ini. Diperkirakan Gunadharma merupakan simbol dari nama seseorang yang punya intelektual luar biasa. Ada anggapan bahwa Candi Borobudur dibangun dengan bantuan ‘makhluk lain’.
Bahan dasar penyusun Candi Borobudur adalah batuan yang mencapai ribuan meter kubik jumlahnya. Sebuah batu beratnya ratusan kilogram. Hebatnya, untuk merekatkan batu tidak digunakan semen. Antarbatu hanya saling dikaitkan, yakni batu atas-bawah, kiri-kanan, dan belakang-depan. Bila dilihat dari udara, maka bentuk Candi Borobudur dan arca-arcanya relatif simetris. Kehebatan lain, di dekat Candi Borobudur terdapat Candi Mendut dan Candi Pawon. Ternyata Borobudur, Mendut, dan Pawon jika ditarik garis khayat, berada dalam satu garis lurus.
Maka tidak heran ada legenda yang mengatakan orang zaman dulu menguasai ilmu sihir sehingga bisa terbang melayang di angkasa. Termasuk si Gunadharma ini ?
Keanehan serupa juga ditemukan di Peru, tepatnya di daerah Nazca atau keanehan ini lebih dikenal dengan sebutan Nazca Line. Jika dilihat dari darat, maka Nazca Line hanya terlihat biasa saja.
Namun jika dilihat dari udara, maka akan terlihat bentuk yang menakjubkan, misalnya seperti ini :
Sampai saat ini para ahli juga masih belum menemukan jawaban bagaimana dan siapa yang membuat lukisan sketsa raksasa di permukaan bumi. Gambar tersebut sangat jelas, seakan dibuat sambil diawasi dari angkasa.
Misteri patung batu di Pulau Paskah
Pulau Paskah (bahasa Polinesia: Rapa Nui, bahasa Spanyol: Isla de Pascua) adalah sebuah pulau milik Chili yang terletak di selatan Samudra Pasifik. Walaupun jaraknya 3.515 km sebelah barat Chili Daratan, secara administratif ia termasuk dalam Provinsi Valparaiso. Pulau Paskah berbentuk seperti segitiga. Daratan terdekat yang berpenghuni ialah Pulau Pitcairn yang jaraknya 2.075 km sebelah barat. Luas Pulau Paskah sebesar 163,6 km². Menurut sensus 2002, populasinya berjumlah 3.791 jiwa yang mayoritasnya menetap di ibukota Hanga Roa. Pulau ini terkenal dengan banyaknya patung-patung (moai), patung berusia 400 tahun yang dipahat dari batu yang kini terletak di sepanjang garis pantai.
Hingga kini patung-patung batu dan Pulau Paskah tetap menjadi misteri. Banyak versi yang mencoba memaparkan bagaimana dan apa yang terjadi di Pulau Paskah. Namun hal itu tetap menjadi kontroversi. Masalahnya adalah, belum ditemukan bangsa mana yang membuat patung tersebut (dugaanya sementara – mungkin orang Polinesia). Soalnya pas ditemukan oleh bangsa Eropa, pulau itu sudah kosong. Entah karena penghuninya sudah pindah atau habis karena berperang sendiri.
Patung-patung batu yang terdiri dari sedikitnya 3 varian itu diduga berkaitan erat dengan ritual pemujaan suku-suku yang mendiami Pulau Paskah. Masing-masing suku punya puluhan arca sendiri dengan ukuran yang begitu besar. Setiap kali terjadi perang antar suku, patung tersebut akan ikut menjadi sasaran penghancuran.
Berdasarkan penelitian, patung batu itu dibuat oleh penduduk lokal dari dinding batu yang terdapat di gunung-gunung berapi yang beradadi Pulau Paskah. Sedikitnya ada empat gunung di Pulau Paskah. Karena Pulau Paskah sendiri adalah pulau vulkano. Dikawah gunung api utama yang disebut Rano Raraku, masih terlihat jejak-jejak pembuatan patung. Disana ditemukan patung-patung yang terpahat di dinding batu gunung. Di sekitarnya tersebar 400-an patung yang belum selesai, hampir selesai, dan sudah selesai namun belum dipindahkan.
Patung-patung besar dari batu, atau moai, yang menjadi simbol Pulau Paskah dipahat pada masa yang lebih dahulu dari yang diperkirakan. Arkeologis kini memperkirakan pemahatan tersebut berlangsung antara 1600 dan 1730, patung yang terakhir dipahat ketika Jakob Roggeveen menemukan pulau ini. Terdapat lebih dari 600 patung batu monolitis besar (moai). Walaupun bagian yang sering terlihat hanyalah “kepala”, moai sebenarnya mempunyai batang tubuh yang lengkap; namun banyak moai yang telah tertimbun hingga lehernya. Kebanyakan dipahat dari batu di Rano Raraku. Tambang di sana sepertinya telah ditinggalkan dengan tiba-tiba, dengan patung-patung setengah jadi yang ditinggalkan di batu. Teori populer menyatakan bahwa moai tersebut dipahat oleh penduduk Polinesia (Rapanui) pada saat pulau ini kebanyakan berupa pepohonan dan sumber alam masih banyak yang menopang populasi 10.000-15.000 penduduk asli Rapanui. Mayoritas moai masih berdiri tegak ketika Roggeveen datang pada 1722. Kapten James Cook juga melihat banyak moai yang berdiri ketika dia mendarat di pulau pada 1774. Hingga abad ke-19, seluruh patung telah tumbang akibat peperangan internecine.
Patung Moai itu dipahat dari batu yang berasal dari Rano Raraku, gunung berapi yang sudah tidak aktif lagi di pulau tersebut. Lalu bagaimana batu-batu raksasa seberat 14 sampai 80 ton ini dipindahkan dari gunung ke beberapa tempat “Ahu” yang tersebar di pulau tersebut, masih merupakan sebuah teka-teki yang belum terpecahkan. Menurut dongeng penduduk setempat, nenek moyang mereka menggunakan “Manna” atau kekuatan supernatural untuk memerintahkan para “Maoi” itu berjalan sendiri ke atas podium batu.
Ada beberapa teori lainnya yang berusaha memecahkan misteri artifak ini. Beberapa diantaranya percaya bahwa pulau ini adalah ujung dari daratan yang ada pada peradaban prasejarah (bagian dari peradaban Mu/Lemuria), sedangkan yang lainnya berspekulasi adanya keterlibatan kehidupan luar planet. Spekulasi mengenai campur tangan kehidupan luar memang cukup bisa diterima, sebab berat patung tersebut tidak kurang dari 12,5 ton dan jumlah mencapai lebih dari 880 buah. Proyek pemindahan patung ini sama seperti proyek pemindahan batu-batu raksasa pada Stonehenge dan Piramid.
Ada berbagai lembaran (tablet) yang ditemukan di pulau yang berisikan tulisan misterius. Tulisan, yang dikenal dengan Rongorongo, belum dapat diuraikan walaupun berbagai generasi ahli bahasa telah berusaha. Seorang sarjana Hongaria, Wilhelm atau Guillaume de Hevesy, pada 1932 menarik perhatian tentang kesamaan antara beberapa karakter rongorongo Pulau Paskah dan tulisan pra-sejarah Lembah Indus di India, yang menghubungkan lusinan (sedkitnya 40) rongorongo dengan tanda cap dari Mohenjo-daro. Hubungan ini telah diterbitkan kembali di berbagai buku. Arti rongorongo kemungkinan ialah damai-damai, dan tulisannya mungkin mencatat dokumen perjanjian damai, misalnya antara yang bertelinga panjang dan penguasa bertelinga pendek. Namun, penjelasan tersebut masih dalam perdebatan.
Meski kadang kala suatu fakta yang hadir di hadapan kita dapat ditafsirkan dengan banyak cara, pada akhirnya penjelasan yang berlaku umum, sederhana, dan tidak bertentangan dengan fakta-fakta lain yang ada, itulah yang akan dipilih sebagai jawaban. Walau klaim Paleocontact Theory belum tentu benar adanya, kita tetap harus bersikap terbuka dengan segala macam kemungkinan solusi. Bagaimana pun, sejarah masa lalu manusia sendiri memang masih menyimpan banyak misteri.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar