Al Qur’an telah mengingatkan kita tentang sepak terjang Yahudi dalam firman-Nya :
“Orang-orang Yahudi dan Nasrani tidak akan senang kepada kamu hingga kamu mengikuti millah mereka. Katakanlah: "Sesungguhnya petunjuk Alloh Itulah petunjuk (yang benar)". dan Sesungguhnya jika kamu mengikuti kemauan mereka setelah pengetahuan datang kepadamu, Maka Alloh tidak lagi menjadi pelindung dan penolong bagimu.” (QS Al Baqarah : 120)
Bukti nyata dari kebenaran firman Alloh ini diantaranya adalah duduknya orang-orang Yahudi dan Nasrani di PBB yang mana kecenderungan mereka adalah menjadi juru kunci pada setiap pengambilan keputusan yang pasti tidak akan berpihak pada negara-negara Islam. Pembentukan PBB tahun 1945 adalah salah satu cara yang digunakan oleh Yahudi (Israel) dan Nasrani untuk menguasai dunia internasional. PBB (dibentuk tahun 1945) sidang pertamanya tahun 1946 memilih New York sebagai markas besarnya. Dulu markas besarnya di San Fransisco, tetapi orang-orang Yahudi berusaha keras memindahkannya ke New York, hal ini karena New York dianggap sebagai kota Yahudi tempat mereka berkumpul di AS. PBB adalah sebuah wadah dunia yang dikuasai Yahudi, mulai dari Majelis Umum hingga divisi-divisi kecilnya. Menurut data dari sekretariat jendral PBB, dalam MU tercatat orang-orang Yahudi sebagai berikut : H.S. Bluck (kepala urusan persenjataan), Anthony Colack (kepala urusan ekonomi), Annez Kar Rosenberg (Perundingan khusus urusan ekonomi), Dr. Shekweil (Kepala bidang HAM), H.S. Weilkof (kepala bagian pengawasan negara jajahan) dan Dr. I sanger (kepala bagian evakuasi)
Dewan Keamanan (DK). Badan ini beranggotakan 15 negara dan 5 negara diantaranya negara-negara anggota tetap. Dalam penyelesaian konflik DK cenderung menggunakan cara-cara zionis sehingga penyelesaian sering berakhir melalui cara militeristik (contohnya cara penyelesaian masalah senjata pemusnah massal Irak). Hak Veto yang dimiliki beberapa anggota DK hanya digunakan untuk kepentingan zionis. Melaui hak veto inilah mereka leluasa menolak resolusi yang akan merugikan Yahudi dan Israel.
Food and Agriculture Organisation (FAO), yang didirikan tanggal 16 Oktober 1945, bermarkas di Roma (pusat oang-orang Free Mansonry, organisasi Yahudi internasional) sehingga organisasi inipun dikendalikan oleh Yahudi, misalnya Andree Mair (kepala bidang pangan dan pertanian), M.M. Leyman (ketua bidang pembangunan), Crewa Cardoz (ketua bidang kesejahteraan hidup), B. Cardoz (ketua bidang umum) dan M. Azakal (ketua bidang analis ekonomi)
UNESCO, lewat organisasi ini maka pertunjukan, film, teater, radio, drama, pendidikan dan lain–lain telah dikuasai oleh orang-orang Yahudi. Mereka berhasil menerapkan konsep bahwa penari-penari, seniman, oleh ragawan, tokoh-tokoh adalah ciptaan mereka dalam buku pelajaran. Mereka yang duduk di badan tersebut antara lain Alfa Somerfield (ketua komite pertukaran luar negeri), J. Eiznahard (ketua komite pengorganisasian budaya internasional), M. Lafahn (ketua bidang kultur internasional), H. Kablen (ketua umum seksi informasi), S.J. Witz (ketua seksi anggaran dan administrasi).
IMF, organisasi yang bermarkas di Washinton DC ini, berperan besar dalam menghancurkan ekonomi negara-negara miskin melalui monopoli atas kekayaan alam negara yang diberi pinjaman. Penyebabnya adalah di lembaga ini terdapat orang-orang Yahudi seperti Joseph Coldman (wakil Cekoslowakia), B. Mendez (wakil Prancis), Camel Cat (Dirjen IMF), Louis Riminski (kepala kantor saeksi kanada), Debelio Caster (kepala kantor seksi Belanda). Model pertumbuhan yang diterapkan melalui IMF telah mengakibatkan dunia ketiga harus menanggung setiap dua hari, sama dengan biaya yang senilai dengan korban bom atom di hirosima (Mitos dan Politik Israel, hal viii). Tentang IMF, Al Qur’an telah memberikan peringatan bahwa mereka (Yahudi) selalu memakan harta riba (meminjamkan uang dengan bunga).
Mahkamah Nurenberg (lembaga pengadilan internasional PBB), Lembaga ini digunakan oleh orang-orang Yahudi untuk mengadili para pemimpin Nazi Jerman yang dituduh sebagai penjahat perang pasca perang dunia II. Hakim dan pelaksana hukumnya dipilih oleh dan dari kalangan Yahudi. UU yang disusun tanggal 8 Agustus 1945 oleh wakil dari Inggris, Perancis, AS, Rusia dan London didominasi oleh orang-orang Yahudi, misalnya Jowitt (Inggris), Jakson (AS), R. Falco (Perancis), Ranin (AS) dan para hakimnya seperti Rosgan (penyiap berita acara), Jesten Lornes (Inggris), Luther Buchet (anggota komisi penjahat perang), John Wods (supervisor pelaksanaan hukuman mati yang bisa memilih hari eksekusi pada hari raya Yahudi). Melalui cara ini Yahudi berhasil membalas dendam kepada para pemimpin Nazi Jerman. Salah satu pasal dalam UU Nurenberg ini adalah tidak boleh mempertanyakan kembali alasan dan keputusan yang telah ditetapkan hakim dengan dalih apapun (tidak ada kasasi). Bahkan mereka yang mencoba melakukan analisa ulang terhadap keputusan para hakim Nurenberg (kaum revisionis seperti Roger Garaudy) akan dikenakan hukuman berat.
Faul Findley menyimpulkan, “siapa saja yang mengkritik politik Israel harus menunggu pembalasan yang mengerikan dan terus menerus, bahkan kehilangan alat-alat keberadaannya karena tekanan lobi Israel. Presiden takut kepada mereka (Yahudi), kongres menyerah terhadap segala tuntutan mereka. Universitas-universitas mengawasi program pengajaran mereka untuk menyingkirkan apa yang berlawanan dengan Israel. Raksasa media massa dan pemimpim militer menyerah pada tuntutannya.
Dengan demikian melalui kerjasama dan lobi yang sangat kuat yang dilakukan Yahudi hampir selama 60 tahun, mereka berhasil menggiring para memimpin dunia untuk menggerakkan kepentingan Yahudi melalui PBB. Meskipun dominasi Yahudi telah terlihat jelas di PBB para peminpim dunai yang memegang kendali PBB masih berada di belakang Yahudi, bahkan mereka masih tetap mengatakan bahwa PBB adalah penggerak hak asasi manusia. Umat Islam, Kristen dan umat lainpun hanya dapat menjadi penonton.
Oleh karenanya, PBB bungkam seribu bahasa ketika AS menghancurkan Irak dengan fitnah senjata pemusnah massal yang sengaja dihembuskan oleh Yahudi, PBB menjadi tuli ketika Afganistan diluluhlantakkan Amerika karena fitnah tragedi WTC yang direkayasa Yahudi,, PBB buta ketika kaum muslim Bosnia dibantai oleh orang-orang Serbia. PBB menjadi dungu ketika warga sipil Palestina dan Libanon dibantai, warga muslim bosnia yang hamil dijadikan taruhan, dan ketika yang taruhan itu kalah, maka perut wanita hamil itu dibelah dengan senjata. Lalu apa fungsinya deklarasi kemanusiaan yang di dengungkan PBB, ternyata itu hanyalah tipuan Yahudi belaka.
Yang mengherankan adalah negara-negara Islam di dunia masih saja menggantungkan harapannya kepada PBB yang sudah sangat jelas didominasi orang-orang Yahudi, yang jumlahnya lebih dari 60% dan sejarah telah memberikan pelajaran bahwa mereka tidak pernah sedikitpun berpihak pada umat islam. Itulah akibatnya jika umat islam (khususnya para pemimpin islam) mengabaikan peringatan Alloh dalam Al Qur’an tentang Yahudi :
“Hai orang-orang yang beriman, janganlah kamu mengambil orang-orang Yahudi dan Nasrani menjadi pemimpin-pemimpin; sebahagian mereka adalah pemimpin bagi sebahagian yang lain. Barangsiapa diantara kamu mengambil mereka menjadi pemimpin, maka sesungguhnya orang itu termasuk golongan mereka. Sesungguhnya Alloh tidak memberi petunjuk kepada orang-orang yang zalim.” (QS Al Maaidah : 51)
Selain itu mereka menguasai informasi, perfilman, televisi, dunia teater, penerbitan buku, periklanan dan sebagainya, sehingga umat manusia di dunia tidak dapat terlepas dari jerat kebohongan mereka. Sebagai contoh, bagaimana mata dunia menjadi silau dengan tragedi WTC (11 September 2001) yang menewaskan ribuan korban, salah satu tujuannya adalah agar mata dunia membenci Islam yang konon penghancuran WTC itu didalangi Usamah Bin Laden dan Saddam Husen. Bagaimana mungkin peralatan komunikasi Usamah Bin Laden yang sangat primitif mampu menembus pertahanan AS yang serba canggih. Dan ternyata tragedi WTC merupakan unsur kesengajaan agar AS punya dalih untuk dapat membombardir Afganistan dan Irak (negara terkuat di timur tengah dari sudut militer yang mengacam keselamatan Israel), padahal Israel pernah menghancurkan instalasi nuklir irak tanpa ultimatum perang, tetapi dunia bisu karena informasi itu tidak pernah tersebar akibat informasi telah disensor oleh Yahudi. Dalam dalam tragedi WTC tersebut tak satupun orang Yahudi yang menjadi korban, padahal disitulah pusat perkumpulan orang-orang Yahudi.
Umat Islam impoten jika berhadapan dengan Yahudi, hal ini disebabkan karena umat Islam telah terlebih dahulu dipecah-belah dan telah terkena penyakit Wahn (cinta dunia dan takut mati). Irak berperang dengan Iran, hal ini terjadi karena ulah AS juga, tetapi saat Saddam Husen diadili sebagai penjahat perang dan dia mencoba menyeret Josh Bush sebagai orang yang mendukung Genocida Kurdi, Bush tetap aman karena dilindungi para senator, kongres dan hakim-hakim Nurenberg Yahudi. Berbeda ketika Iran mencoba mengembangkan nuklir untuk listrik, maka PBB seperti kebakaran jenggot, sibuk mengadakan lobi agar Iran dijatuhi sangsi, bahkan mungkin jika perlu mereka akan bertindak agar Iran di-Irak-kan. Hal ini terjadi karena Iran (termasuk Suriah) dituding oleh AS, Barat dan Israel sebagai negara yang memproduksi dan melindungi teroris yang sangat berbahaya bagi penjajahan Israel di Palestina. Sementara Israel dengan pemilikan hulu ledak nuklir lebih dari 225 buah tetap saja dibiarkan. Berbeda ketika Korea Utara melakukan uji coba rudal, sikap AS dan PBB sama seperti ketika Iran mengembangkan nuklir untuk listrik.
Di dunia ini, ketika eskalasi pembantaian yang dilakukan oleh Yahudi meningkat, maka mereka mencoba mengalihkan pandangan mata dunia dengan menggelar FIFA World Cup, GF F1, kontes ratu sejagat, bahkan salah satu pesertanya berasal dari Indonesia (Nadine). Itulah politik mereka untuk mendirikan Israel Raya di Palestina. Ini semua terjadi karena kehendak Alloh juga, dan Israel Raya akan berhasil didirikan ketika bangsa-bangsa di dunia kacau secara ekonomi, politik, hukum, militer, HAM, kebudayaan, industri, demonstarsi buruh dan lain sebagainya, dan saat itulah negara-negara di dunia lengah karena sibuk dengan urusan masing-masing. Maha benar Alloh dengan segala firman-Nya.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar